Barata Lukas Soebarto

01 Segenggam Kasih  02 Buah Manggis  03 Kuasa 04 Kekuatan  05 Meneng  06 Mujizat  07 Kelahiran  08 Belum Selesai  09 Membuka Jendela 10 Tantangan & Peluang 11 Tahun Baru 1993  12 Jati Diri  13 Burung Gagak

   ***************************************************************************************************************************

 

01 Segenggam Kasih

Kekuasaan, kekuatan dan pertolonganku itu bukanlah milikku

Di alam sumber aku tinggal

Bersama kerendahan, kedamaian, keheningan

Kebersihan dan kesabaran bumi

Ketidak-pedulian padaku, melahirkan bencana

Ibadahku hanya memberi

Ada yang menilaiku empat tapi DIA

Menggunakan aku sebagai lambangNya

Akulah segenggam kasih itu

Cibubur, Cimanggis, Bogor, (M)H7/24/10/1992

 [Back]

 

 

02 Buah Manggis

Buah manggis dalam kaca baja

Segar, tegar dan sabar

Erat bergantung pada cabang

Ada tetapi tidak ada

Buah manggis dalam kaca baja

Didalamnya ada alam dan warna

Tetapi darahnya habis terserap

Cibubur, Cimanggis, Bogor, H6/30/101992/(M)H7/31/10/1992

 [Back]

 

 

03 Kuasa

Ada kuasa yang menjual-belikan kejujuran, pengabdian atau

Kepura-puraan atau membuang paku di jalan raya

Ada kekuatan yang berintegrasi dengan  

Kharisma, sains, uang dan senjata atau dengan mistik

Tetapi ada tangan-tangan menengadah ke atas,

Dalam keheningan dan kesabaran, meyakini akan kuasa DIA dalam doanya

Biarlah tangan-tangan ini dipegang oleh tangan TUHAN,

Bukan tanganku yang memegang tangan TUHAN

Cibubur, Cimanggis, Bogor, H6/06/11/1992/(M)H7/07/11/1992

 [Back]

 

 

04 Kekuatan

Kerinduan terpacu, mencari WIKU di wukir Sapta Rengga

Rasa Roh, memilih huruf-huruf berhati dalam

Irama mengulas kata, guru lagu menyusun kehidupan

Suara ELIA berseru dari dalam gua Kerit

Tarian Bedaya Ketawang, memangkurkan kuasa berbakti negeri

Ungkapan Badranaya, membuka titik tiga Tanah Jawa

Sunyimu, sepiku, meruntuhkan berhala kebimbangan, kedangkalan sumpah

      Ada tetapi tidak ada! Cibubur, Cimanggis, Bogor, H7/14/11/1992

 [Back]

 

 

05 Meneng

Baling-baling berekspresi pada interval putaran optimal

Meneng, anteng, seser, hilang wujud, membayangkan kekosongan

Suara makin melengking tinggi, tinggi, serasa menghilang

Lahirlah kesejukan, kedamaian, kerinduan, dan daya keajaiban

Meneng itu bukan diam, bukan tanpa arti

Arti itu milik arti sendiri, bukan milikku

Kalau meneng itu aku, aku bukan memiliki

      Cibubur, Cimanggis, Bogor, H7/21/11/1992

 [Back]

 

 

06 Mujizat

Jaman menggoda alam, budaya mendapat bisikan putih

Hai waktu, roda KOSMOS berputar secara emosional

Jagad Kapurba, Kawisesa dening Sang Hasta Cakra

Syariat, hakekat, makrifat, termangu apriori, menunggu mujizat

Kegusaran atas kerapuhan komitmen, selagi menghadapi kekuasaan

Mengharapkan seorang martir menggebrak jaman akibat kelesuan

Kuasa TERANG tetap transparan menjanjikan mujizat kemenangan

      Tanpa Tempat, Tanpa Tanggal

 [Back]

 

 

07 Kelahiran

Yang baru lahir dan yang lahir baru

Yang baru hidup dan yang hidup baru

Kasih itu melahirkan kebenaran dan mengakhiri pementasan

Kasih itu mengasihi, baik putih maupun hitam

Buluh yang patah terkulai, tidak akan diputusNya

Sumbu yang pudar nyalanya, tidak akan dipadamkanNya

Kelahiran baru anak dunia, didambakan ANAK MANUSIA

      Cibubur, Cimanggis, Bogor, H7/05/12/1992

 [Back]

 

 

08 Belum Selesai

Mengapa manusia itu ingin mengetahui segala-galanya

Lalu mereka merasa kecewa didalam mengejar kelegaan

Beban yang dipertanggung-jawabkan sudah terasa kurang enak

Peristiwa-peristiwa yang dialami, bukan yang diinginkan

Sudah memberi, dianggap belum menolong, belum mengasihi

Hal yang sudah pasti, dianggapnya masih tertunda

Sudah tinggal dirumahnya, tetapi merasa belum pulang

      Cibubur, Cimanggis, Bogor, H7/12//12/1992

[Back]

 

 

09 Membuka Jendela

Kubuka jendela gerejaku, kuhayati keindahan alam dan kehidupan

Akuku melebur bersama mereka, di dalam pancaran kasih

Binatang buas tunduk kepadaku, terkena kedahsyatan kasih

Mengasihi dahulu, baru memberi makan, bukan sebaliknya

Kebebasanku bersemayam di dalam kedamaian pikiran yang harmonis

Kembali aku ke mimbar, bangku-bangku kosong memandangku

Kasih Allah, tidak menuntut upacara ritual yang ruwet

      Cibubur, Cimanggis, Bogor, H1/20/12/1992

 [Back]

 

 

10 Tantangan & Peluang

Tuhan hadir di hati, saat menyanyikan malam sunyi

Tuhan hadir di tengah bangsaku, saat menyanyikan 'Padamu Negri'

KekuasaanNya, mengusik kedalaman gua dan angkasa

Duri dalam daging dan di antara dua dimensi

Ibrahim-Abraham, Yakub-Israel, Simon-Petrus, Saulus-Paulus

Musuh terakhir kita, adalah diri kita sendiri

Butir pasir, tampil lebih angkuh daripada Tuhan

      Cibubur, Cimanggis, Bogor, H7/26/12/1992

     [Back]

 

 

11 Tahun Baru 1993

Yang baru, yang lama dan yang akan datang adalah hari ini

Kesadaran, tidak dibutakan oleh perubahan yang paling kecil

Mata roh, tidak dapat ditutupi oleh akal budi

Akuku, selalu memihak kepada yang menyenangkan hati

Akuku, ingin dipuji, dihormati dan mementingkan diri

Iman itu menyelesaikan rasa tersinggung dan kecewa

Pujian orang buta, meneteskan airmata pendeta

Cibubur, Cimanggis, Bogor, H7/02/01/1993

[Back]

 

 

12 Jati Diri

Ayam jantan emas berkokok, menyambut fajar pagi

Ditandai naiknya harga bumi, turunnya harga diri

Jati diri matahari, menyinari bumi, bulan dan bintang

Kemelut jatidiri, menukik menembus ujung akar tunggang

Menemukan keaslian Adam, dalam penebusan, di bambu rindang

Jatidiri, bukan menambah satu dari yang seribu

Tetapi satu berdiri tegak, menyinari beribu-ribu

      Cibubur, Cimanggis, Bogor, H7/09/01/1993

     [Back]

 

 

13 Burung Gagak

Burung gagak membuat sarang dalam gua hati

Mengerami dua telor hitam untukku dan milikku

Kepuasan tidak pernah merata, kaca terang digelapkan

Makin tua dalam kekalahan, kebebasan telah diserahkan

Kepahlawanan, kehilangan kuasa, menggempur tembok sendiri

Kenakalan batin berakal budi, mengubah doa dan mantra

Perangai, mencari kesanggupan, memisahkan emas dari perak

Tanpa Tempat, (M)/H7/16/01/1993 

[Back]

                                                                               

[Soneta Indonesia][Puisi Parakanca]

 Copyright©soneta.org 2004  
 For problems or questions regarding this web contact
[admin@soneta.org] 
Last updated: 15/06/2015