34 Seruan Pujangga
01 Ikatan Batin 02 Asmara Kata 03 Goresan Pena 04 Bahasa Santun 05 Padamkan Api *************************************************************************************
01 Ikatan Batin Di malam itu kugelar kain Lambaran sujud berwarna putih Berhening diri pikiran bersih Tertuju satu tiada lain Getaran halus terasa jalin Ikatan suci sehingga pulih Pribadi oleh sentuhan kasih Di kala damai mengisi batin Terpusat jiwa mengucap lembut Mengikut raga setelah tunduk Bersembah cipta ibadah rasa Seruan Pujangga Semakin hening ketika sambut Soneta 128 Cahaya agung diraih peluk Petrarca Dirangkul erat sepenuh karsa AD 2001
02 Asmara Kata Setelah usai bersembah sujud Tercium harum semerbak wangi Seakan taman kayangan asri Beralih turun ke alam wujud Senandung jiwa bagaikan ikut Menguak hening sepinya sunyi Bangunkan lelap tidurnya hati Supaya lekas bergegas sambut Datangnya fajar pujangga baru Setelah lama dilupa jaman Seruan Pujangga Dianggap hilang terkena alpa Soneta 129 Padahal indah merangsang rindu Petrarca Membuai rasa membuka jalan AD 2001 Menuntun pada asmara kata
03 Goresan Pena Marilah kini tuliskan syair Bagaikan dulu di masa silam Ketika raja pujangga kalam Meraba batin mengusik pikir Karyanya benar tersusun mahir Pantulan rasa semesta alam Selembut candra di waktu malam Bijakpun luhur tiada akhir Betapa indah goresan pena Di dalam nyanyi merasuk sunyi Tumbuhkan buah gubahan rindu Seruan Pujangga Betapa harum ungkapan sabda Soneta 130 Setanggi timur menggugah diri Petrarca Ajaran gita mencerah kalbu AD 2001
Benarlah bila mencari tahu Caranya hati berkata tulus Menyapa dengan bahasa halus Sehingga lembut menyentuh kalbu Terlebih kini di masa palu Godaman kata menerpa terus Menerjang taman nurani kudus Merusak dengan hujatan palsu Terlupa sudah bersikap santun Membuat senang sesama insan Seruan Pujangga Berujar tanpa menyinggung hati Soneta 131 Tiada senang bermanis pantun Petrarca Mengajak senyum semua kawan AD 2001 Membangun surga di atas bumi
05 Padamkan Api Padamkan api neraka murka Ketika hati dibakar benci Bernyala oleh eraman dengki Tersulut dendam perusak jiwa Supaya jangan hilanglah cinta Sehingga alam berpaling ngeri Berbalik lalu menolak janji Membawa kutuk derita duka Alangkah dahsyat bencana datang Di kala hidup terancam punah Akibat alam merasa jenuh Seruan Pujangga Akanlah insan terkena malang Soneta 132 Berlari bingung melangkah salah Petrarca Tersesat arah terbawa runtuh AD 2001
Semoga para pujangga kawi Sudilah datang ke bumi kita Membawa damai mengucap sabda Curahan sejuk peneduh hati Kiranya terbit di fajar pagi Senyuman manis sebagai tanda Ikatan batin sahabat lama Terjalin ulang bersambung lagi Alunan kata asmara indah Merajut rasa mengambil alih Seruan Pujangga Sehingga cinta terangi kelam Soneta 133 Semakin mekar asmara indah Petrarca Dorongan rasa nuansa kasih AD 2001 Ketika bara dunia padam
|
Copyright©soneta.org 2004
|