01 Mencahari 02 Mengeluh I 03 Mengeluh II 04 Lautan 05 Kepada Yang Bergurau ******************************************************************************************************01 MencahariBersalut ratna diselang emas berhari-hari, Itulah kalung perjalanan hidupku, Membenturkan kesenangan cahaya nubari, Tiadalah pernah digetus pilu, rantaian mutu. Menggeleng hati, menampik kata yang beta sebut, Timbullah kurang, di untaian permata, Merenggutkan gembiraku ke dalam selaput, Menungan dada. Menurut beta, sepanjang data Seperti sayap rajawali datang menyerang kalbu, Menutup sinar persenyuman sejahtera, Demikian kegelapan di dalam hatiku. Seperti buta mencahari jalan, meraba-raba, Begitu beta bergontaian seorangku,
Bukanlah beta berpijak bunga, Melalui hidup menuju makam Setiap saat disimbur sukar, Bermandi darah dicucurkan dendam. Menangis mata melihat makhluk, Berharta bukan berhak pun bukan Inilah nasib negeri ‘nanda, Memerah madu menguruskan badan. Ba’mana beta bersuka cita, Ratapan ra’yat riuhan gaduh, Membobos masuk menyatu kalbuku. Ba’mana boleh berkata beta, Suara sebat sedanan rusuh, Menghimpit madah, gubahan cintaku.
03 Mengeluh IIBilakah bumi bertabur bunga, Disebarkan tangan yang tiada terikat, Dipetik jari, yang lemah lembut, Ditandai sayap kemerdekaan ra’yat? Bilakah lawang bersinar Bebas, Ditinggalkan dera yang tiada berkata? Bilakah susah yang beta benam, Dihembus angin, kemerdekaan kita? Di sanalah baru bermohon beta, Supaya badanku berkubur bunga, Bunga bingkisan, suara sa’irku. Di situlah bersuka beta, Pabila badanku bercerai nyawa, Sebab menjemput Manikam bangsaku.
04 LautanTerdengar derai ombak, bercerai, Terhampar ke pantai, sorai terurai. Mengaum deram, derum lautan, Walaupun di dalam malam yang kelam. Terbentang muka, alun tiada, Tergenang segara, tida’ terduga Menyanam air, dalam arusan, Satupun ta’ mungkin, dapat menyilam. Demikianlah konon lautan hidup, Bersabung ombak sebelah ke luar, Bercatur rasaian, senang dan sukar. Bagaimanakah artinya rahasia hidup? Apakah ujud manusia bernyawa? Seorang pun tiada mungkin menduga.
05 Kepada Yang BergurauO Engkau cucu Adam Yang bermain di taman bunga, berteduh di bawah bahgia. Alangkah senang sentosamu, Menyedapi buah yang lezat, bertangkai di Pohon Asmara O Engkau Ratna alam, Yang bertilam kesuma nyawa, disimbur Asmara juwita, Soraikan gelak suaramu, Dipeluki tangan yang lembut, dicium, di riba Permata. O Engkau makhluk Tuhan, Sepatah madah tolong dengarkan, tolong pikirkan, Sekalipun tuan dalam bergurau. Jauh bersunyi tolan Seorang beta dalam berduka, tiap ketika, Merindukan tanah dapat merdeka.
[Soneta Nusantara] - [Nusantara Sonnets]
Air Minum_C O L D A_ Air Minum Mineral Drinking Water Hubungi Customer Service : Jl. Palmarah Barat No. 353 / Blok B2 Jakarta Selatan Phone: (62-21) 530 4843, 7062 1108 Pengelola Baktinendra Prawiro, Retno Kintoko Pengelola Baktinendra Prawiro, Retno Kintoko
|
Copyright©soneta.org 2004
|