126 Rahmad Sanjaya ( 19XX )
***************************************************************************************************************************
01 Nina BoboDulu di sini, Ada sungai yang selalu bernyanyi Menebar riak, menebar harum, juga menebar pukau Di sela daun itu dulu, anakku Ada kicau burung punai Bercerita selalu kala pagi hinggap di bukit sana Seakan dia tak ingin terbang Meski seribu pemburu membidiknya Kini, ilalang itu pun resah Padahal matahari tetap yang dulu Yang selalu menjaga waktu hingga senja memalang Inilah anakku nyanyian itu Yang telah berubah larik dan nadanya Sampai dia menjadi sampah seperti aku
Akhirnya lonceng menghisap erangan kami Mataku yang bergerak pada sungai waktu Diam-diam menghampiri ringkikan matahari Aku membuat jalan antara takbir dan salam Suara bintang-bintang dan talu bulan Mencair dalam akar kediaman Serulingku yang gelisah melantunkan musik laut Mengibaskan cinta di atas batu yang dikhianati Rinduku yang rapuh meluncur lagi Dari sumbu dan minyak kehidupan Di dinding ada kanvas berdebu Dan Attar melepas burung-burung Menuju do’a-do’a aku yang dihujani salak anjing Shalatku adalah proses
|
Copyright©soneta.org 2004
|