05 Kristuania Raya
***************************************************************************************************************************
Pendahuluan
Di Kristuania Raya orang bergembira
dan suasana penuh kesukaan meriah
lonceng-lonceng seluruh gereja berdentang
dan para pendeta mendoakan keselamatan sang ratu
yang naik takhta … Muda, Agung dan Jelita!
Perkabungan telah selesai, jenasah raja telah dikubur
masa kedukaan telah lalu
Baju Perkabungan hitam ditinggalkan
dan tawa-tawa riang kembali tampak
"Hidup Sang Ratu!" Seru rakyat banyak
"Panjang dan kekallah dinasti Sacknuano! Hidup Sang Ratu!"
Rakyat bersorak dan menari-nari di jalan-jalan
Ratu Helena Birizande anak Sacknuano
berjalan diiringi para imam dan bangsawan
ke Gereja Sardis di Zadrakarta, ketempat penobatan
Penobatan Ratu
Rakyat bersorak-sorak gembira
dan meneriakkan kata-kata pujian
sementara rombongan sang ratu berjalan
diiring para pejabat istana
dan kesatuan-kesatuan Kristuania Raya
Kepala-kepala pasukan mendampingi sang ratu
dan hamba-hamba istana menuruti langkah sang ratu
Panji-panji berkibar angkuh di langit biru Kristuania
menyambut masa baru, Pemerintahan Sri Baginda Ratu Helena
Rakyat ramai menaburkan bunga-bungaan
dan melambai-lambai pada sang ratu
Ratu Helena tiba di pintu gereja
yang penuh sesak oleh orang banyak
Suara sorakan tetap menggema di luar gereja
diselingi lagu-lagu kebangsaan Kristuania
Tiba-tiba terdengar nyaring suara ratusan terompet
dan genderang ramai meningkah
satu-satu orang ramai terdiam, hingga akhirnya senyap
tanpa suara mereka berdiri, khidmat penuh khormat
menanti upacara penobatan … Sri Baginda Ratu Helena!
- Lalu lonceng besar gereja berdentang keras
Sang Ratu Helena berjalan kedepan
gaun putihnya menyapu lantai marmar gereja
Uria dan Lazarus, Imam tertinggi,
datang menyambut Sang Ratu
dan membimbingnya ke meja kudus
di hadapan salib Kudus Tuhan kita
yang penuh nyala seribu lilin
dan dikelilingi Panji-panji Gereja dan Kristuania
serta mosaik-mosaik indah cemerlang
yang penuh gambar-gambar kudus
Sang Ratu berlutut dan menanti dengan khidmat
sementara Imam Lazarus memegang mahkota emas
lalu dengan hormat ditaruhnya mahkota di kepala Sang Ratu
sambil dengan suara lantang berkata:
"Ratu Helena Birizande, engkau adalah ratu atas Kristuania Raya
Perintahlah Kristuania dengan adil, bijaksana dan damai
Ratu Helena Birizande anak sacknuano, Hamba Yesus Kristus,
Pelindung Para Miskin dan Sahabat Gereja Kudus.
Perintahlah kami lama sepanjang umur hidupmu
Kekallah Kristuania!"
Lalu lonceng besar gereja berdentang
di halamannya Panji-panji Domba Allah dan Kristuania Raya
Naik dengan megahnya ke angkasa
Rakyat bersorak ramai dan bertepuk tangan
menyambut masa baru, masa pemerintahan Ratu Helena
Lalu Ratu berjalan kembali ke istana Zadrakarta
didampingi Pangeran Yonatan dari keluarga Yabec,
kekasih Sang Ratu, yang akan menjadi suaminya
sementara rakyat banyak bersorak ramai
mengelu-elukan Sang Ratu Helena
Hari itu penuh kegembiraan dan tawa
rakyat Kristuania bersorak ramai bergembira
Pesta besar diselenggarakan
dan Kristuania dalam keadaan gembira
waktu datang kabar buruk itu,
datang dari benteng Yabec
Surat Pangeran Yadiz tiba
Katanya, dalam surat itu:
Kepada yang terhormat Sri Baginda Ratu Helena Birizande, putri keluarga Sacknuano ratu yang bertakhta di Zadrakarta. Ratusan tahun hingga kini keluarga Sacknuano memerintah Kristuania dan mengepalai keluarga-keluarga Orri, Elchi, Snagariah, Matovachitah, Mecieza, Oriamendi dan keluarga Yabec. Daerah kekuasaan Sacknuano membentang dari benteng Yabec di utara, Gunung Nabal dan bandar tanah utara Aben, hingga ke pelabuhan Alma dan Ramiles di selatan. rakyat menyanjung mereka hingga kini! Tapi cukuplah itu kini.
Aku, dan perundingan keluarga Yabec di St. Lukas Vock, memutuskan untuk menolak kekuasaan Sacknuano dan Pemerintahan tangan Sang Ratu Helena di Yabec. Yabec merdeka!
Daerah Yabec mencakup 11 kota di tanah utara. Yabec merdeka!
Aku, Yadiz, Pangeran dan Pemimpin Yabec
Sang ratu terkejut, wajahnya putih memucat
Yadiz menyatakan permusuhan,
dan dia adalah kakak kekasihnya
"Oh Yonatan", rintihnya sedih
Pangeran Yonatan masih terpaku keheranan
ia tak diundang dalam pertemuan St. Lukas Vock
hatinya sedih dan berat
Sri Baginda Ratu Helena adalah kekasihnya
tapi Yabec adalah keluarganya
Oh Helena … Yadiz … Yabec … rintih bingung Yonatan
Sementara orang ramai tetap terheran
Ratu Helena dan Pangeran Yonatan mengundurkan diri
Beberapa hari Sang Ratu tak berdaya
lemah dan hilang kekuatannya, musuhnya keluarga kekasihnya
tapi waktu Yonatan kembali ke Yabec, walaupun dengan berat hati
dan mencium wajahnya sebagaitanda perpisahan … lalu hilang!
Sang Ratu Helena kembali nampak agung dan berwibawa
Diputuskannya perang … Apapun yang terjadi
Yabec harus tetap dalam kesatuan Kristuania
diterimanya janji dan sumpah dari enam keluarga
untuk sedia menyokong dinasti Sacknuano
dan berjuang di bawah Panji Kristuania
Namun rintih Sang Ratu, yang tetap dalam kesedihan
"Yonatan kau orang Yabec … kekasihku, kau musuhku"
Broadway, Cotswolds, 13 November 1975
Pertempuran Bandar Aben
Di utara tanah Kristuania, pelabuhan Aben terletak
Untuk perdagangan negara-negara sebelah utara
Delapan bulan berlalu sudah hingga kini
Sejak bendera Kristuania diturunkan
dan Panji-panji keluarga Yabec sebagai gantinya berkibar
masa damai lalu sudah … orang semua menyandang senjata
di muka pelabuhan kapal-kapal perang Yabec bersauh
dan banyak meriam di pelabuhan
orang masih berdagang, seraya menanti perang pecah
Tiga pangeran Yabec memerintah kota
memimpin lasykar Yabec menahan Pasukan Zadrakarta
Broadway, Cotswolds, 14 November 1975
Pagi itu orang belum semua terbangun
cuaca dingin, buruk dan penuh kabut
lonceng gereja berdentang enam kali
Para prajurit terkantuk-kantuk berdiri
satu dua bercakap dengan segan
udara basah dan dingin menusuk
hingga dalam ketulang sumsum
satu-persatu lampu-lampu padam
sementara kereta kayu berkuda
melintasi jalan berbatu ditata
tiba-tiba mereka nampak terkejut
kapal-kapal perang Kristuania
terlihat mendekat dari kejauhan
Broadway, Cotswolds, 19 November 1975
Panji-panji Kristuania, Sacknuano
dan keluarga Oriamendi berkibar
tampak melambai-lambai di pagi berkabut
dan orang-orang berlarian saling berteriak
dentang lonceng gereja yang syahdu
berubah menjadi bunyi tanda perang
Prajurit-prajurit bersiap di tempatnya
juga lasykar berkuda Yabec dan barisan meriam
Panji keluarga Yabec naik keangkasa berkibar
Sementara Pangeran-pangeran Yabec
Sebastian, Yafet, Gilead
memberi perintah-perintah dan bersiap.
Ledakan-ledakan berbunyi menggemuruh
dan tembok-tembok Bandar berpecahan
beberapa prajurit terjatuh, mati atau luka merintih sakit
Sementara teriakan-teriakan perang gegap gempita di udara pagi
beberapa kapal Kristuaniapun terbakar dan tenggelam
tapi lainnya maju kepantai kota
Peluru-peluru meriam berdesingan, meledak, lalu menghancurkan
diselingi teriakan-teriakan haus darah atau kesakitan
tampak beberapa prajurit mengusung yang luka
Sementara di jalan-jalan terlihat mayat bergelimpangan
lalu pertahanan barisan meriam Aben patah
benteng batu pecah retak dan meriam-meriam membisu
sementara prajurit-prajurit Yabec tetap menunggu
kapal-kapal Kristuania berjajar di depan pelabuhan
dan ketika Panglima Yosephus Oriamendi memerintahkan
meriam-meriam kapal mulai memuntahkan peluru maut
melumatkan muka bandar Aben
mayat-mayat berserakan dan bendera Yabec terbakar
Pun kapal-kapal dagang pecah-pecah dan terbakar mengabur
Dan ketika terompet Kristuania berbunyi
kapal-kapalpun merapat kepantai pelabuhan
dan dengan senapan dan pedang terhunus para prajurit menyerbu
para prajurit Yabec melawan mati-matian
Keadaan ribut oleh dencing pedang dan tembakan senapan
bercampur ringkik kuda lasykar Yabec
yang disertai jeritan kesakitan atau sumpah serapah.
Lasykar Yabec mengundurkan diri ke istana dan gereja kota
tapi tanpa ampun prajurit Kristuania menyerbu
ganas, buas, haus darah … menyembelih!
Bala tentara Yabec tetap mencoba melawan
demi panji keluarga tuan mereka, mereka korbankan jiwa
beribu mati atau luka
Sementara api mulai membakar benteng dan gereja Aben
menunjukkan kekuatan tangan dinasti Sacknuano
lalu pangeran Gilead gugur
Pangeran Sebastian dan Yafet tertawan
Yabec berjuang dan Yabec mulai kalah
Bandar Aben, satu-satunya Pelabuhan di tanah utara jatuh
Panji-panji Kristuania dan Sacknuano dinaikkan lagi di Bandar Aben
Yadiz gemetar diambang kekalahannya
dan para anggota majelis Yabec di Lucas-Vock mulai takut
kewibawaan Ratu Helena terlalu kuat
tangan dinasti Sacknuano masih tetap kukuh
dan rakyat masih menjunjung kerajaan Kristuania
Kelaparan dan kekacauan mulai datang
tanpa pelabuhan, bahkan pengepungan dari laut
beberapa pangeran dan pemimpin menggabungkan diri dengan Zadrakarta
Tapi sekali lagi kata Parlemen Yabec di Lukas-Vock:
"Yabec tetap merdeka!"
Ribuan lasykar Kristuania menyerbu tanah utara
Panglima Yosephus Oriamendi dengan angkatan lautnya
Jenderal Leon Medeza, Karelia Matovachitah dan Yusak Orri
dengan prajurit-prajurit yang tangguh
Satu persatu kota-kota Yabec jatuh dan jatuh
bahkan istana Lucas-Vock telah direbut
Tapi sekali lagi Pangeran Yadiz
dan "Parlemen Yabec di Lucas-Vock" berkata:
"Yabec tetap merdeka!"
Dan apabila prajurit Yabec berbaris maju
itu hanya berarti … korbankan jiwamu
dan apabila prajurit Kristuania dengan pedang terhunus maju
hanyalah dengan arti … Benteng Yabec yang terakhir, lalu kemenangan!
Pertempuran Benteng Yabec
Bendera Sang Ratu telah berkibar di antara kemah prajurit
Sang Ratu hadir dan berkenan menyaksikan pertempuran
Yabec telah goyah didasarnya, hanya menunggu kehancuran saja
Pangeran Yadiz dan Parlemen Lucas-Vock tahu sudah
Yabec yang merdeka tak lama lagi
Pagi berkabut menjelang, dan dilembah Yabec yang hijau
dua lasykar berhadapan, dua kekuatan siap beradu
terompet-terompet perang mendengung meramaikan pagi sunyi
ketika meriam-meriam berledakan
dan peluru kedua belah pihak saling mencapai satu sama lain
Tampak di barisan Kristuania
di sayap kiri Jenderal Leon Medeza, Jenderal Karelia Matovachitah
di sayap tengah dan Jenderal Yusak Orri di pasukan kanan
Sementara di prajurit-prajurit Yabec … ditengah-tengahnya
Pangeran Yadiz dan Jenderal Ariston
Kedua pihak saling menyerbu, dengan pekik perang
Panji-panji Kristuania dan Sacknuano berkibar
disertai panji-panji Orri, Elchi, Snagariah, Matovachitah,
juga lambang kehormatan Medeza dan Oriamendi
barisan berkuda Kristuania maju berderap
disongsong para prajurit Yabec
ledakan-ledakan memenuhi tanah lembah Yabec
mayat-mayat berjatuhan dari ketinggian, terhantam meriam
Teriakan-teriakan kesakitan terdengar diantara desing peluru
lembah Yabec yang hijau segar kemerahan karena darah
Ratu Helena melihat itu, hatinya terharu
melihat banyak orang gugur
tapi demi kesatuan Kristuania …
Tanpa lelah mereka terus bertempur di malam hari
dengan payah bergulat diantara mayat-mayat
dan lagi hujan rintik-rintik turun
tanah licin dan malam gelap pekat
kesatuan-kesatuan Yabec mulai mundur kalah
tapi dengan ganas prajurit-prajurit Kristuania maju
dan pada waktu fajar menyingsing, pagi buta baru mulai
lasykar Yabec pecah dan berlarian
Kristuania telah menang, tanah Kristuania bersatu kini
Sementara panji Yabec diturunkan,
dan panji Kristuania dinaikkan
ketika para tawanan berbaris berjajar
orang-orang mengusung jenazah
Jenderal Karelia Matovachitah
yang gugur untuk ratunya
yang gugur dengan terhormat
Lalu setelah perkabungan tujuh hari
untuk yang gugur dalam peperangan
berbarislah para tawanan terikat ke Zadrakarta
Sidang Pengadilan Agung
Di atas takhtanya dikelilingi para pembesar kerajaan
duduk sang ratu dan menatap penuh wibawa
di hadapan keluarga Yabec, yang diadili tanpa pembela
Ratu Helena berkata:
Aku, dengan persetujuan para pembesar kerajaan dan imam agung Uria dan Lazaruz, memutuskan hukuman bagi para pangeran Yabec dan dua puluh satu anggota dewan perwakilan Lukas-Vock!
Yang tertawan menunduk, kalah dan takut
Kata Sang Ratu lagi:
Ke dua puluh empat anggota Lukas-Vock diasingkan ke pulau Dorian, bersama istri-istri mereka dan berhak hidup dengan hak-hak mereka yang dulu yaitu harta dan pelayanan hamba-hamba mereka. Sekali dalam setahun mereka diijinkan pulang ke Yabec, dengan pengawalan Prajurit Sang Ratu. Putra-putra mereka yang berumur enam belas tahun harus tinggal di Zadrakarta setahun, dan lalu kembali ke Propinsi Yabec.
Dan Yadiz! Engkau penganjur pemberontakan melawan kesatuan Kristuania dan takhta Sacknuano dan hukumanmu adalah meninggalkan Kristuania seumur hidup. Bersama keluargamu engkau akan pergi dan tak akan melihat Kristuania lagi!
(Pangeran Yadiz, terkejut, lemas dan sedih!)
Ariston! Engkau jenderal Tentara Nasional Kristuania yang melawan Panji Kristuania dan telah menodai kehormatan Angkatan Bersenjata kita. Untuk semua kesalahanmu, engkau dihukum 11 tahun kerja paksa di tambang garam Discha"
"Yonatan!"
Tapi ketika mata Sang Ratu bertatapan dengan mata Yonatan,
Sang Ratu terhenyak, wgetaran cintanya memenuhi kalbu
dan terbayang kebahagiaan masa lalu
Lebih lagi waktu kata Yonatan : "Ya Helena!"
Tapi Sang Ratu kembali keras, yang salah adalah salah
Lalu serunya pada prajurit:"Bawa dia dari ruang ini!"
Dua prajurit menyeret Yonatan, yang berseru-seru
"Ampuni aku … Ratu … Ampuni aku!"
Tapi prajurit-prajurit itu menyeretnya terus kearah pintu istana.
Sementara Yonatan menjauh, Sang Ratu Helena menjatuhkan hukumannya:
Aku hadiahkan padamu sebuah kapal, pilihlah orang-orangmu. Juga emas, permata dan uang. Pergilah dari Kristuania Yonatan! Berlayarlah, carilah tanah baru dan jangan kembali. Aku cinta padamu, tapi kau pengkhianat Yonatan. Pergilah dari Kristuania dan jangan kembali lagi, kekasihku!
Sang Ratu mengucapkan kata-kata terakhirnya
dengan menangis sedih dan pilu
dan ketika tubuh Yonatan hilang di balik pintu
orang banyak terkejut gempar
Sang Ratu terjatuh pingsan di takhtanya
di tengah keheranan orang-orang ramai
Broadway, Cotswolds, 23.02, 19 November 1975
[Ben Poetica] - [Karya Carita]
|
Copyright©soneta.org
2004
|