12 Pujian Jubah Kuning
01 Pertobatan 02 Doa dan Puasa 03 Doa Kepada Tuhan 04 Pemberitaan Firman 05 Gereja dan Persekutuan 06 Penglihatan
***************************************************************************************************************************
PUJIAN JUBAH KUNING : SADHU SUNDAR SINGH
Kudus, Kudus, Kuduslah Tuhan Semesta Alam!
Seluruh bumi penuh oleh kemuliaanNya!
Tuhanku, kekasihku, alangkah besar cintaMu kepadaku
Tiada Kau campakkan aku ke lembah kesesatan
Tiada pula Kau tinggalkan aku dalam pemberontakanku
Tetapi Engkau bahkan berkenan datang menilik aku:
- Mengapa engkau menganiaya Aku?
Ingatlah Aku telah memberikan hidupKu untukmu di Kayu Salib! -
Kuraih tawaran kasihMu, dan kunyatakan diriku sebagai milikMu
KepadaMu aku telah jatuh cinta, dan kepadaMu aku memohon ampun
Ya Allah, ya Tuhanku!
Hatiku dilanda damai-sejahtera dan kesuka-citaan yang amat besar
Dan aku merasa bahwa seluruh kehidupankupun telah Kau ubah
Aku mau berdoa dan lebih mengenalMu lagi
Dan memberitakan namaMu di antara saudara-saudaraku
Terpujilah namaMu ya Tuhan
Dari kekekalan sampai kekekalan. Amin
Sadhu Sundar Singh, Jakarta, 1987
Ketika hari masih gelap, dan terang pagi belum lagi menyebar
Kubuka AlKitab, lalu kubaca pasal yang telah kupilih dengan tekun
Kuingat setiap ayatnya, kucerna masing-masing itu dalam pikiranku
Sesudah itu kubaca lagi ayat demi ayat
Penuh kerinduan kutunggu suara Tuhanku berbicara
Lalu kusiapkanlah diriku untuk berdoa
Duduk, berlutut atau berdiri, bagiku tiadalah bedanya
Tiada aku berkata-kata dan tiada aku menyusun kalimat
Yang terpikir olehku hanyalah apa yang tadi telah kubaca
Juga tentang semua yang telah aku buat, dan akan aku buat
Lalu tentang kawan-kawan dan saudara-saudaraku
Baru setelah itu tentang diri pribadiku sendiri
Tetapi yang terutama aku pikirkan, tentulah Yesus Kristus, kekasihku
Kerap-kali pula aku berpuasa demi Tuhanku
Ingin mencontoh teladan kekasihku dahulu
Lemah tubuhku karena lapar dan dahaga
Dan semakin hilang pula rasa keakuanku
Lalu kurasakanlah kehadiran Allah
Dan aku dipenuhi oleh RohNya
Kusaksikan ia dalam kemuliaanNya
Demikianlah aku menjadi sadar:
- Damai dan kesukaan itu datang dari Tuhan
Sama-sekali bukan dari kemampuan jiwa manusia
Terimakasih ya Junjunganku, untuk pelajaran yang indah ini -
Sadhu Sundar Singh, Jakarta, 1987
Alangkah nikmat berdoa kepada Tuhan, Kekasihku
Selalu kurasakan kehadiranNya, sangat dekat kepadaku
Hingga dapat kutaruh tanganku di tanganNya yang suci
Setiap pagi ketika harus kuakhiri saat teduhku
Enggan aku untuk berhenti berdoa, tak ingin berpisah dengan Kekasihku
Aku ingin berdoa kepadaMu, dan menyembahMu setiap saat
Agar aku tahan akan serangan dan bahaya musuh
Sebab dalam persekutuan denganMu, sungguh aku merasa aman
Dengan menjadi seperti Engkau sirnalah segala pencobaan
Seperti pula di daerah bersalju di pegunungan yang tinggi
Binatang dan unggas mengambil warna alam di sekitarnya
Hingga selamat dari hewan-hewan pencari mangsa
Demikian pula aku ingin memperoleh keadaanMu
Agar kuasaMu menudungi aku
Begitu pula kusaksikan di sebuah kolam
Ikan-ikan kecil berenang ramai
Sesekali mereka naik kepermukaan
Menghirup hawa udara menyelam lagi
Demikian pulalah aku, ya Allah
Dalam kegiatan hidupku
Haruslah aku naik mendekat kepadaMu
Agar memperoleh kekuatan dan kesegaran rokhani
Bahkan di waktu bekerjapun
Haruslah aku berada dekat denganMu
Ya Tuhan, alangkah mulianya hikmatMu itu
Hingga dapat kupahami perumpamaan alam
Tanpa Dikau aku tiada berdaya
Apalagi memancarkan semangat kasih
Seperti halnya air yang mengalir dari gunung
Jernih, putih dan segar nian keadaanNya
Menjadi gambaran bersihnya manusia beriman
Yang mengalir dari Kristus, Sumber airNya
Tetapi setibanya air yang sama di dataran rendah
Warnanya telah berubah, keruh dan penuh lumpur
Itupun menjadi gambaran kehidupan yang menjauh
Dari Tuhan, sumber kesegaran rokhani kita
Karena itulah aku senantiasa ingin dekat denganMu
Supaya hidupku dapat Kau sucikan setiap saat
Mengenai persekutuanku denganNya
Ingin aku bersaksi
Bahwa melalui doa yang tanpa henti
Aku kini berada di dalamNya
Jiwaku tenggelam dalam kemuliaanNya
Dan kehendakNya menjadi kehendakku
Tapi tidaklah kepribadianku menjadi satu denganNya
Aku tetaplah hamba, dan Dia adalah Tuhan
Seperti halnya besi di dapur pembakaran
Merah menyala berpijar karena panasnya api
Tetapi besi dan api tidaklah menjadi satu
Keduanya tetaplah unsur alam yang berbeda
Demikian pula Tuhan yang bekerja dalam manusia
Ia merubah diri Sang Hamba dengan karunia IlahiNya
Tetapi manusia itu tetaplah ciptaan belaka
Burung mengerami telur-telurnya dengan duduk di atasnya
Memberi kehangatan terus-menerus, dan cairan telur pun mengeras
Akhirnya jadilah kehidupan di dalam telur itu
Sesuatu yang keadaannya telah berubah dari asalnya
Demikian pula orang yang berdoa itu
Ia tidaklah memohon agar Allah merubah rencanaNya
Tetapi agar dirinya yang dirubah untuk menerima rencanaNya
Maka dengan demikian ia diberi kuasa Ilahi
Untuk perlahan-lahan menerima kesempurnaanNya
Ya Allah, Tuhanku dan Kekasihku
Ajarlah aku untuk berdoa kepadaMu
Dengan iman dan penyerahan diri
Tanpa pertanyaan atau permintaan
Bukan memohon agar rencanaMu diubah
Tetapi agar diriku yang Kau ubah
Untuk menjadi Gambar dan RupaMu saja
Aku ingin berdoa kepada Tuhanku
Agar Ia mempergunakan diriku ini
Menjadi garam dunia bagiNya
Yaitu sesuai dengan kehendakNya saja
Sebab garam itu haruslah hancur
Sebelum membuat makanan asin
Oleh karena itu ya Tuhan
Hancurkanlah segala kesombonganku
Agar aku dapat melayani
Dapatkah kita makan tanpa minum
Ataupun minum tanpa makan
Keduanya itu penting, dan sama dibutuhkan
Begitu pula halnya dengan berdoa dan bekerja
Keduanya adalah kesaksian bagi orang beriman
Berdoalah dan jangan menjauhi mata air hayat
Berbicaralah kepadaNya dengan tekun dan setia
Dan supaya engkau memperoleh kekuatanNya selalu
Perolehlah kuasa-kuasa Roh melalui doa yang tak henti
Berdoalah dan renungkan FirmanNya
Maka engkau akan bertemu dengan Allah setiap hari
Maka hidupmu akan diubah olehNya
Diubah secara ajaib dan menakjubkan
Sungguh, aku ingin berdoa setiap waktu
Karena Allah adalah sumber kebahagiaanku
Sadhu Sundar Singh, Jakarta, 1987
Karena cintaMu kepadaku, dan cintaku kepadaMu
Aku ingin semua saudaraku, untuk mengenalMu juga
Karena Engkau menyelamatkan aku, dan bersamaMu aku berbahagia
Aku ingin semua saudaraku, untuk Engkau selamatkan juga
Biar kujelajahi ngarai dan lembah
Dan kudaki gunung-gunung tinggi
Serta kulintasi hutan-rimba dan padang-belantara
Untuk memberitakan keselamatan yang daripadaMu
Kupergi wartakan namaMu ke kota-kota dan desa-desa
Supaya banyak yang akan menjadi kekasihMu
Ku akan tuang anggur kebenaran yang manis
Ke dalam piala budaya bangsaku
Supaya dapat bangsaku meminumnya
Dengan cara yang dapat mereka mengerti
Maka anggur itu akan menghilangkan segala dahaga
Dan merekapun akan datang kerumahMu yang Kudus
Berdarah kakiku di jalan-jalan
Terkena batu-batu kerikil tajam
Lelah tubuhku di ladang Tuhanku
Tetapi aku bersyukur karena kasihNya
Di mana-mana kutemukan kerinduan
Dan hati-hati yang mencari Tuhan
Di kota, desa dan sampai ke pelosok daerah
Ratusan jiwa menyambut keselamatan dari Tuhan
Di sana-sini kutemui tantangan
Cela, aniaya dan permusuhan
Tetapi kasih Tuhan menguatkan aku
Dan kehadiranNya menyejukkan hatiku
Sesungguhnya mudahlah untuk mati bagi Tuhan
Tetapi alangkah sulitnya untuk hidup bagi Dia
Ingatlah, hanya sekali saja hidupmu itu
Maka panggullah bebanmu dengan setia
Penuh dengan suka-cita pada saat ini juga
Aku menderita sakit, payah rasa tubuhku
Tetapi sama-sekali tiada kurasa susah
- Aku amat berbahagia,
Sungguh indah menderita bagiNya -
Tuhan sajalah kekuatanku
Dan tanganNyalah yang menopang aku
Dalam tawanan kurasa berat penderitaan ini
Tetapi kehadiranNya senantiasa merubah
Penjaraku menjadi surga mulia
Terpujilah Nama Tuhan!
Ya Tuhan, aku memuji namaMu
Sebab aku Kau bolehkan bertumbuh
Seperti intan yang bercahaya karena gosokan
Indah memantulkan cahaya terang
SalibMu telah membuat aku bersinar
Sebagai permata di mahkotaMu
Aku ingin memujiMu karena kesaksian saudaraku
Yang gugur ketika berjuang di negeri di belakang gunung
Ia dipukuli dan dianiaya, dibalut kulit basah dan dijemur
Beberapa hari ia disiksa, dan ketika hampir mati ditulisnya di Kitab Sucinya:
- Hidup yang Ia berikan kepadaku
Hidup itu pula yang aku berikan kepadaNya -
Lalu sebelum ia diangkat kedalam kemuliaanMu
Dengan penuh iman ia berseru kepada orang banyak:
- Berdirikah engkau menyaksikan kematian seorang Kristen?
Datang dan lihatlah, bukan seorang Kristen,
tetapi kematian sendiri binasa disini
Ya Tuhan, kedalam TanganMulah kuserahkan jiwaku,
karena itu adalah milikMu -
Terimakasih dan terpujilah nama Tuhan
Karena kesaksian Kartaran Singh yang setia
Sadhu Sundar Singh, Jakarta, 1987
Aku hendak bersyukur di pelataran baitMu
Dan menaikkan pujian kemuliaan kepadaMu
Karena Engkau telah memberi rakhmat kepadaku
Dan menghitung aku di antara umatMu
Aku hendak bersyukur untuk gerejaMu
Bukan untuk yang terbuat dari batu dan bata
Tetapi untuk Gereja, Tubuh Kristus yang hidup
Yang kelihatan dan tidak kelihatan
Yang ada di bumi dan ada di Surga
Keadaannya satu dan sehati dalam iman
Dipadukan melalui baptisan dan perjamuan
Aku hendak bersyukur dan memuji namaMu
Untuk persaudaraan dan kasih
Dan kebajikan serta pelayanan
Di dalam JemaatMu yang Kudus
Peliharalah, ya Umat Allah Maha Tinggi
Perdamaian dan persatuan di antara kamu
Karena sebelum engkau bersama di surga
Tak boleh di bumi engkau berseteru
Peliharalah, ya Umat Allah Yang Maha Kasih
Jiwa dan Roh kebenaran dari Tuhan
Agar kiranya kasih Tuhan merasuk kedalam hatimu
Lalu memancar indah dalam perbuatanmu
Janganlah dirimu menjadi seperti batu kecil
Yang kutemukan terendam di sebuah kolam di Himalaya
Ketika kupecahkan di dalamnya kering dan kosong
Begitu pula sia-sialah segala doa dan ibadahmu
Bila suara Tuhan membisu di dalam hatimu
Biarlah Allah saja yang bertakhta di hatimu
Maka persekutuanmupun akan bertumbuh
Jagalah ya Tuhan, dan belalah GerejaMu
Janganlah biarkan jiwa dan rohnya mati
Sadhu Sundar Singh, Jakarta, 1987
Di dalam kebesaran dan kemurahanMu
Telah kau bawa aku ke dunia di balik sana
Dan kau tunjukkan aku suatu rahasia
Agar aku mengerti sesuai dengan kehendakMu
Aku melihat di dunia kematian itu
Perjalanan jiwa-jiwa yang telah dipanggil
Semua bersiap mengadakan perjalanan panjang
Dari dunia orang mati ke surga, melalui beberapa tahap
Maka pada setiap tahap mereka menerima ajaran dan persiapan
Supaya kelak dapat melihat Terang Tuhan
Sehingga dengan bimbingan penuh kasih
Mereka akan dapat melihat kemuliaanMu
Ya Allah ya Tuhanku, sungguh besar kasihMu itu
Pada seluruh umat manusia dan keturunan mereka
Tiada kau campakkan mereka yang mendengarMu
Atau Kau buangkan mereka yang berharap
Terpujilah Kristus, jalan keselamatan manusia
Yang telah mengorbankan diriNya demi umat yang dikasihiNya
Maka inilah pengakuan imanku, dan hikmat
Dari penglihatan yang Engkau berikan:
- Seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus ( I Korintus 15:22 ) - Jakarta, Juli 1987
[Ben Poetica] - [Karya Carita]
Air Minum_C O L D A_ Air Minum Mineral Drinking Water Hubungi Customer Service : Jl. Palmarah Barat No. 353 / Blok B2 Jakarta Selatan Phone: (62-21) 530 4843, 7062 1108
|
Copyright ©soneta.org 2004For problems or questions regarding this web contact [admin@soneta.org] Last updated: 11/10/2007
|