1973 ********************************************************************* 01 Mezbah, Ekaristi, Asrama Bruderan, Purworejo 1973 02 Pandanglah Altar, Ekaristi, Asrama Bruderan, Purworejo, 1973 03 Berenang, Goresan Pena, Villa Hibiscus, Kaliurang 1973 04 Ke Warung, Goresan Pena, Villa Hibiscus, Kaliurang 1973 05 Kasihku, Asmara Kata, Villa Hibiscus, Kaliurang 1973 06 Kabar Angin, Goresan Pena, Asrama Bruderan, Purworejo, 1973 07 Kehancuran, Goresan Pena, Asrama Bruderan, Purworejo, 1973 08 Nyanyian Cinta, Goresan Pena, Asrama Bruderan, Purworejo, 1973 09 Angin Sayu, Goresan Pena, Asrama Bruderan, Purworejo, 1973 10 Katakan, Goresan Pena, Asrama Bruderan, Purworejo, 1973 11 Manis Lidahmu,Goresan Pena, Asrama Bruderan, Purworejo, 1973 12 Tanah Suci, Negeri Kristuania, Asrama Bruderan, Purworejo, 1973 13 Hymne Kristuania, Negeri Kristuania, Asrama Bruderan, Purworejo, 1973 14 Bangsa Kristuania, Negeri Kristuania, Asrama Bruderan, Purworejo, 1973 15 Putri Cordelia, Negeri Kristuania, Asrama Bruderan, Purworejo, 1973 16 Delapan Malaikat, Negeri Kristuania, Asrama Bruderan, Purworejo, 1973 17 Dapur Umum, Kristuania, Asrama Bruderan, Purworejo, 1973 18 Kepalsuan, Goresan Pena , Asrama Bruderan, Purworejo, 1973 19 Manusia Bebas, Goresan Pena, Asrama Bruderan, Purworejo, 1973 20 Rambut Panjang, Goresan Pena, Asrama Bruderan, Purworejo, 1973 21 Panjang Terurai, Goresan Pena, Asrama Bruderan, Purworejo, 1973 22 Perjuangan Hitler, Goresan Pena, Asrama Bruderan, Purworejo, 1973 23 Menjelang Natal, Masa Natal, Kebayoran, Jakarta, 1973 24 Bayangan Jiwa, Masa Natal, Kebayoran, Jakarta,1973 25 Dia Telah Datang, Masa Natal, Kalang Sari, Krawang, 12 Desember 1973 ==============================================================================
Pada mezbah yang agung Pada hari yang suci Pada pemujaan misteri Kristus terbaring di altar
Segalanya menjadi terang Suasana Ilahi memenuhi Kristus mengeluarkan darah Darah yang teramat suci
Nyala lilin yang kelap-kelip Suara lonceng yang berdentang Asap dupa yang suci Semua untuk Dia
Di cawan air yang murni Tampak Maria menangis Bagi anaknya yang mati Yang akan bangkit pula
Seluruhnya menjadi terang Allah yang agung untuk manusia Misteri Ilahi terbuka Untuk dimengerti
Seluruh dunia gegap gempita Kristus yang agung datang (Ekaristi) (1973)
Pandanglah altar itu Apa yang kau lihat? Pada mata dunia tampak Lilin, hosti, dupa dan anggur Tetapi pada mata rokhani Tampak Kristus sendiri
Janganlah takut berlututlah Di depan altar yang gemilang Dengarlah suara Keagungan dan kesucian
Karena sabdalah kita selamat Karena Kristuslah kita selamat Jangan kau mundur Pandanglah terus lukaNya itu
Dialah raja dan Tuhan Tak ada yang lain Dia terlalu suci dan agung Sehingga Bapapun menghormatiNya
Percayalah, walau tidak kelihatan Maka Ia ada di dekatmu (Ekaristi) (1973)
Come on friends Bersenang-senang Mandi di sungai Telanjang bulat Bebas dan lepas Di alam raya Ayolah! Cewek dan cowok Tidak perlu ke California Di sini saja kita jadi nudis Berenang telanjang bersama Dengan pikiran yang murni (Goresan Pena) (1973)
Hallo! Hai! Mari ke warung Stone dan nge-bir Elo dan gue Duduk bersama di sini Pegang stone dan bir Sambil bicara banyak Stone … sex … women … and God! Ah memang mengasyikkan Hari ini penuh gembira dan tawa Sehat walafiat! (Goresan Pena) (1973)
Kasihku kemarilah Duduk bersamaku Aku ingin memelukmu Sambil mendengar Kaset Demis Roussos
Kasihku kemarilah Aku ingin mengecupmu Dialun lagu-lagu Procol Harum
Kasihku datanglah Aku ingin tidur denganmu Sambil mendengar Desah nafas kita berdua (Asmara Kata) (1973)
Kuberdiri di atas bukit Menantikan sahabatku Sang Angin Yang akan datang menemaniku Dan menceritakan padaku Kabar gembira
Angin, angin di mana engkau? Mengapa tak datang-datang Berhembuslah pada badanku Buatlah bajuku berkibar Dan ceritakan kabar gembira itu Di telingaku, di telingaku
Dengar ia bercerita Ada seorang wanita jelita Berseri disinari matahari Cantik, amat cantik dia Bersinar-sinar gemilang Menyinari hati yang gelap (Goresan Pena) (1973)
Mereka berdua tertawa senang Bergembira dan berbahagia Seakan dunia ini milik berdua Alangkah senang! Alangkah bahagia! Tapi akhirnya kesedihan yang terjadi Sesuatu yang teramat kejam Memisahkan mereka berdua Kejam, teramat kejam Terenggutlah sebuah kasih suci Mereka hanya bisa menangis Sedih, ditemani oleh airmata Cintanya rubuh, hancur tak berbekas Musnahdalam kehancurannya (Goresan Pena) (1973)
Pada senja yang kelam Angin berdesir lembut Melagukan cinta yang suci Menafaskan kasih abadi
Bersama nyanyian merdu Merayu-rayu hati manusia Menarik diri ke alam tak sadar Menuntun jiwa ke dunia khayal
Pelindung asmara menyanyi Lagu-lagu perjodohan Menyatukan dua jiwa Menghidupkan dunia raya
CINTA!
Sebuah kalimat keramat Sebuah perasaan suci Yang menimbulkan daya hidup Menjadikan keserasian kehidupan Segalanya berkisar pada cinta Hanya Tuhan yang lebih suci dari cinta (Goresan Pena) (1973)
Angin sayu menghembus Berdesir di kesepian Sungai gemercik perlahan Bersama birunya langit Di jalan percintaan Terbayanglah segala kemesraan Dan senyum bahagia Bagai bunga-bunga yang mekar Cinta itu berkembang Sekekal itukah?
Bersama dan tak terpisah Melaju dilaut bahagia Cinta mekar berkembang Kelihatan tak akan padam Angin tetap menghembus Sepi, sunyi dan senyap Dan sungai masih beralun Langitpun tetap biru Di jalan percintaan itu (Goresan Pena) (1973)
Katakanlah hai pemuda Pada gadis manis itu Agar merah pipinya karena malu Tetapi hati bergelora bahagia
Ya! Katakanlah tentang cintamu itu!
Berserulah yang keras Supaya sungai mengerti Dan gunung batupun tahu Serta gunturpun tahu Akan seruan cintamu Yang melebihi keras suaranya
Ya! Katakanlah tentang cintamu itu!
Cinta memang indah pemuda Manis dan teramat lembut Kau terbuai dan terlelap Dalam lagu-lagu percintaan Teramat merdu … Merdu … dan tenang Mengalun di angkasa raya Kupu-kupu menemanimu Dalam sanggama bahagia Ya! Cinta memang teramat indah! (Goresan Pena) (1973)
Wajahnya yang cantik berseri Bagai cerah di musim panas Pipinya putih kemerahan Manis dan lembut Bibirnya mungil kemerahan Bagai keindahan mawar di lembah
Wahai gadisku Aku cinta padamu Engkaulah cahaya dan kehidupanku Dirimulah seluruh rasa kasihku Aku ingin memilikimu Dan memeluk Serta mengecupmu
Pemuda itu merayu halus Dengan seluruh rasa cinta Dan dengan senyum yang teramat manis
Wahai Pemuda! Alangkah manis lidahmu Dan kata-katamu menyejukkan hatiku Tapi dapatkah bibirmu kupercaya? (Goresan Pena) (1973)
Tanah suci, tanah keindahan Merah berkilat-kilat Tertimpa sinar Sang Surya Indah dan rupawan Kemerahan … kehijauan Angin berhembus perlahan Meniup sayu dan semilir Batang cemara melambai Bersama goyangan lalang-lalang Dan di atas tanah itu Mengalir sungai abadi yang rupawan Airnya mengalir berkelok-kelok Semarakkan tanah suci itu
Pada tanah lapangnya yang hijau Penuh oleh rerumputan lembut Tempat gadis-gadis rupawan bermain Seraya bernyanyi dan merangkai bunga Gembala-gembala duduk di atas karang Sambil meniup suling dengan merdu Domba-dombanya yang putih Berlarian di tanah lapang itu
Dan tengoklah nun jauh di sana Di antara dua pohon cemara Dua merpati sedang berkasihan Seorang pria muda berambut panjang Dan gadis yang kemerahan wajahnya Karena bahagia oleh percintaan Lihat! alangkah romantis mereka Berkecupan di antara angin lalu
Tanah suci itu penuh kedamaian Lembut, manis, indah dan bahagia Hanya itu yang ada dan kelihatan Merpati-merpati, burung perdamaian itu Terbang memenuhi tanah lapang Angin menghembus perlahan-lahan Membelai-belai penuh kasih Batang-batang pohon bergoyang Sedang daun-daun yang tua Berguguran jatuh kebumi Alangkah indah semua ini Indah dan tampak penuh keagungan Ya! Alam yang indah dan ramah Di sini! Di tanah suci yang permai (Negeri Kristuania) (1973)
Kristuania yang gagah perkasa Kekuatan yang penuh kasih Benteng putra-putra Injil Dan istana keadilan suci Para rajamu gemilang termasyur Sebagai bapa rakyat dan hamba Tuhan
Terpujilah Kristuania yang perkasa Haleluya bagi keagungannya Tanah yang membahagiakan adanya Dan kawan bagi para miskin Penolong yang tak akan undur Dan kawan yang paling setia
Di sana RAJA KITA berdiam Bersama prajurit-prajuritnya Kemuliaan bagi Kristuania suci Yang agung dan kekal selamanya Berkibar terus panji-panji perdamaian Menghias tanah keramat Kristuania Agunglah Kristuania sepanjang masa Dan kemuliaan selalu menyertainya (Negeri Kristuania) (1973)
Bangsa yang perkasa itu Kini berhenti Pada tepi sungai yang jernih Tapi deras dan dalam Mereka kini bertempat tinggal Membangun kota-kota Dan bercocok-tanam Mereka dengan ketujuh penghulu Di lembah yang dingin
Datanglah tiga orang pendeta Ke tengah-tengah bangsa itu Mereka mengajarkan agama baru Yang mengabarkan tentang Tuhan Yang penuh cinta Maka seluruh rakyat Kristuania Memeluk agama baru ini Dan mempercayai serta membelanya
Para raja kini memerintah Adil dan makmur Banyak kejadian di tanah itu Yang menjadi kisah dan sejarah Dari bangsa Kristuania yang perkasa (Negeri Kristuania) (1973)
Pada pesta di hari penobatan Rajabaru Yizai Sacknuano Pada ujung meja persantapan Dua langkah di kanan Sri Baginda Di samping bangsawan Yakob Antivares Berdiri putri bangsawan Matovachita Yang cantik jelita wajahnya Dengan pakaiannya yang indah Dan bertabur permata yang cemerlang Wajahnya bersinar menakjubkan Dan bibirnya membentuk senyum manis
Marta Vania Cordelia namanya Putri dari tanah Kristuania Dan kebanggaan puri Matovachita Ia menyemarakkan pesta Dengan kecantikannya Cordelia, dara yang teramat cantik (Negeri Kristuania) (1973)
Di hutan mawar Pada bukit harum Adalah delapan malaikat Mereka berwajah terang Lembut dan manis Pontilia yang cemerlang Heliani yang manis Dorian yang bersayap dua-belas Urria yang perkasa Spelita pelindung kebajikan Separfim pelimpah berkat Thalia yang menjaga percintaan Ulikraina yang setia
Delapan malaikat ini Di hutan mawar Padapondok perdamaian Pada tepi sungai yang jernih Di bawah sebatang pohon pinus (Negeri Kristuania) (1973)
Putra Petrus de Medeza Yang bernama Yohanes Pada suatu malam Dibawa oleh delapan malaikat Ke tembok-tembok kota Ke tempat para gelandangan
Yohanes de Medeza Menyaksikan dengan matanya Penderitaan para miskin itu Hatinya tergugah Ia yang biasa hidup mewah Sedih melihat kemalangan itu
Dan malaikat Spelita Menasihatkan kepadanya Untuk membangun dapur umum Bagimereka yang miskin itu
Yohanes membangun dapur umum Dan diundangnya orang-orang miskin Dan diberinya mereka makanan Minum dan pakaian
Yohanes memberi makan para miskin Sesungguhnya ia menjamu Kristus Dan kedelapan malaikat itu Memandang dengan tersenyum Pada anak yang berbajik itu (Negeri Kristuania) (1973)
Kuhadapi kepalsuan hidup Dan kebohongan dunia Aku tidak mengatakan Manusia jahat, hanya Apakah manusia berhati kasih?
Mereka mencelakakan semua Mereka menghancurkan dunia Dengan perang dan pembunuhan Disia-siakannya perdamaian
Kuhadapi wajah-wajah rakus Yang penuh kekerasan Hanya dapat kuharapkan kelak Manusia sadar akan hidup Kasih dan perdamaian (Goresan Pena) (1973)
Kita adalah manusia bebas Yang tak terkekang Manusia yang tak berundang-undang Yang tidak diperintah Buanglah segala kekolotan Dan topeng moral Hiduplah dalam dunia bebas Yang penuh kebahagiaan
Panjangkan rambutmu Cium pacarmu di tengah jalan dan Mulailah revolusi kebebasan
Bebaskanlah dirimu Dari undang-undang Dan topeng-topeng moral (Goresan Pena) (1973)
Mengapakah dunia Bersifat kekanak-kanakan Melarang rambut panjang Melalui sekolah dan kantor Dan badan-badan lainnya Dengan banyak cara Dengan berbagai alasan Kapankah mereka dewasa Kapankah mereka mengerti? Tidakkah mereka sadar Bahwa Tuhan rambutnya panjang (Goresan Pena) (1973)
Rambutnya panjang Indah terurai dan berkibar Indah sangatlah indah Panjangkanlah rambutmu Hingga panjang terurai Indah dan bagus Ya panjang dan terurai!
Tuhan memberkati rambut panjang!
Janganlah takut larangan Tantanglah mereka perkara rambut Jangan takut senjata penguasa Akan tunduk pada rambutmu Panjangkan rambutmu! Panjang! Jangan perdulikan mereka
Tuhan memberkati rambut panjang!
Yesus Kristus, Copernicus Bethoven dan Raja Louis Mereka panjang rambutnya Dan terkenal ke seluruh dunia Rambut panjang tidak merusak Rambut panjang tidak mengganggu jiwa Ya panjangkanlah rambutmu Jangan perdulikan para penguasa God save the long hair! (Goresan Pena) (1973)
Bau mesiu memenuhi udara Suara meriam dan tembakan Meramaikan suasana Ratusan tank Merayap di jalan-jalan Memuntahkan maut Menggelinding di jalan Yang penuh mayat SA, SS, Jugend Hitler Berjuang melawan sekutu Deutschland terbakar Deutschland hancur
Di bunkernya Fuhrer Hitler dan Eva Braun Gugur, lalu menyusul Keluarga Joseph Paul Goebbels Jenderal-jenderal Nazi lainnya Terus bertahan Tapi akhirnya jenderal Weidlig Menyerahkan kunci Berlin Hitler gugur kini Nazi kini musnah Tidak ada lagi semboyan Ein Reich, Ein Volk, Ein Fuhrer!
Setelah menciptakan sejarah Yang patut dicatat dengan tinta emas Yaitu tentang perjuangan yang heroik Dan gagah berani Kerajaan ketiga yang jaya Deutschland yang perkasa Hilang lenyap Musnah di asap mesiu Heil Hitler! (Goresan Pena) (1973)
Yesusku yang manis Pelindungku yang setia Sebentar lagi hari kelahiranMu Hari kedatanganMu Kubayangkan kelahiranMu itu Yang kuketahui dari Kitab Suci Kau tidur di palungan sapi Di kesepian malam yang dingin Kau tersenyum pada manusia Memancarkan cinta Tuhan Yesusku yang manis Alangkah dingin Kau rasakan malam itu Tapi Kau tersenyum bahagia Karena manusia kasih padaMu Karena mereka cinta padaMu
Yesusku, Yesusku yang manis Malam itu Kau tersenyum Di kesunyian (Masa Natal) (15/12/1973)
Bayangan-bayangan itu Terasa berputar di sekelilingku Semua yang pernah Terjadi di kehidupanku Anak kecil yang berlari Sahabat-sahabatku! Terasa berputar Berputar … berputar! Cahaya kekuningan Pohon abadi Kecupan mesra Pelukan perdamaian dan cinta Persahabatan dan kebajikan Tuhan dan aku Ah … Ajaib Aku tergerak oleh kekuatan Yang tersembunyi Tanganku, Kakiku Bergerak berirama Membentuk tarian Jiwaku bersatu Dengan cinta dan Tuhan Lalu kayu-kayu … Sahabat-sahabatku Dua putri keindahan Peri dan orang kerdil Mawar merah wangi Dan pengertian Di situ Udara harum mewangi Nyanyian kudus menggaung Lemah mendayu syahdu Kupandang bukit itu Bersinar terang Alang-alang Musik … bunga mawar Keindahan dan … Tuhan! (Masa Natal) (1973)
Dan kini Dia telah datang Datang ke dunia yang penuh kekotoran Datang bagi para pendosa Copet! Maling! Pelacur! Bagi seluruh manusia!
Dan Dia telah datang Bagi insan-insan Allah Seluruh malaikat surga bernyanyi Bersama gembel-gembel gereja yang berteriak: Hosana! Adalah suatu kegilaan yang menyolok Yang Kudus lahir di kandang yang kotor
Kristus telah lahir Bagimu! Bagiku! Dan bagi seluruh makhluk dibumi Sambutlah dia! Dengan sorak dan nyanyian Dan dengan ketulusan hati. Amin! (Masa Natal) (29/12/1973) |
Copyright©soneta.org 2004
|