1987 01 Pertobatan, Pujian Jubah Kuning, Jakarta, 1987 02 Doa dan Puasa, Pujian Jubah Kuning, Jakarta, 1987 03 Doa Kepada Tuhan, Pujian Jubah Kuning, Jakarta, 1987 04 Pemberitaan Firman, Pujian Jubah Kuning, Jakarta, 1987 05 Gereja dan Persekutuan, Pujian Jubah Kuning, Jakarta, 1987 06 Penglihatan, Pujian Jubah Kuning, Jakarta, 1987
===============================================================
PUJIAN JUBAH KUNING : SADHU SUNDAR SINGH
Kudus, Kudus, Kuduslah Tuhan Semesta Alam! Seluruh bumi penuh oleh kemuliaanNya!
Tuhanku, kekasihku, alangkah besar cintaMu kepadaku Tiada Kau campakkan aku ke lembah kesesatan Tiada pula Kau tinggalkan aku dalam pemberontakanku Tetapi Engkau bahkan berkenan datang menilik aku:
- Mengapa engkau menganiaya Aku? Ingatlah Aku telah memberikan hidupKu untukmu di Kayu Salib! -
Kuraih tawaran kasihMu, dan kunyatakan diriku sebagai milikMu KepadaMu aku telah jatuh cinta, dan kepadaMu aku memohon ampun
Ya Allah, ya Tuhanku!
Hatiku dilanda damai-sejahtera dan kesuka-citaan yang amat besar Dan aku merasa bahwa seluruh kehidupankupun telah Kau ubah Aku mau berdoa dan lebih mengenalMu lagi Dan memberitakan namaMu di antara saudara-saudaraku
Terpujilah namaMu ya Tuhan Dari kekekalan sampai kekekalan. Amin Sadhu Sundar Singh, Jakarta, 1987
Ketika hari masih gelap, dan terang pagi belum lagi menyebar Kubuka AlKitab, lalu kubaca pasal yang telah kupilih dengan tekun Kuingat setiap ayatnya, kucerna masing-masing itu dalam pikiranku Sesudah itu kubaca lagi ayat demi ayat
Penuh kerinduan kutunggu suara Tuhanku berbicara Lalu kusiapkanlah diriku untuk berdoa Duduk, berlutut atau berdiri, bagiku tiadalah bedanya Tiada aku berkata-kata dan tiada aku menyusun kalimat Yang terpikir olehku hanyalah apa yang tadi telah kubaca Juga tentang semua yang telah aku buat, dan akan aku buat Lalu tentang kawan-kawan dan saudara-saudaraku Baru setelah itu tentang diri pribadiku sendiri Tetapi yang terutama aku pikirkan, tentulah Yesus Kristus, kekasihku
Kerap-kali pula aku berpuasa demi Tuhanku Ingin mencontoh teladan kekasihku dahulu Lemah tubuhku karena lapar dan dahaga Dan semakin hilang pula rasa keakuanku Lalu kurasakanlah kehadiran Allah Dan aku dipenuhi oleh RohNya Kusaksikan ia dalam kemuliaanNya Demikianlah aku menjadi sadar:
- Damai dan kesukaan itu datang dari Tuhan Sama-sekali bukan dari kemampuan jiwa manusia Terimakasih ya Junjunganku, untuk pelajaran yang indah ini - Sadhu Sundar Singh, Jakarta, 1987
Alangkah nikmat berdoa kepada Tuhan, Kekasihku Selalu kurasakan kehadiranNya, sangat dekat kepadaku Hingga dapat kutaruh tanganku di tanganNya yang suci Setiap pagi ketika harus kuakhiri saat teduhku Enggan aku untuk berhenti berdoa, tak ingin berpisah dengan Kekasihku
Aku ingin berdoa kepadaMu, dan menyembahMu setiap saat Agar aku tahan akan serangan dan bahaya musuh Sebab dalam persekutuan denganMu, sungguh aku merasa aman Dengan menjadi seperti Engkau sirnalah segala pencobaan
Seperti pula di daerah bersalju di pegunungan yang tinggi Binatang dan unggas mengambil warna alam di sekitarnya Hingga selamat dari hewan-hewan pencari mangsa Demikian pula aku ingin memperoleh keadaanMu Agar kuasaMu menudungi aku
Begitu pula kusaksikan di sebuah kolam Ikan-ikan kecil berenang ramai Sesekali mereka naik kepermukaan Menghirup hawa udara menyelam lagi Demikian pulalah aku, ya Allah Dalam kegiatan hidupku Haruslah aku naik mendekat kepadaMu Agar memperoleh kekuatan dan kesegaran rokhani Bahkan di waktu bekerjapun Haruslah aku berada dekat denganMu
Ya Tuhan, alangkah mulianya hikmatMu itu Hingga dapat kupahami perumpamaan alam Tanpa Dikau aku tiada berdaya Apalagi memancarkan semangat kasih
Seperti halnya air yang mengalir dari gunung Jernih, putih dan segar nian keadaanNya Menjadi gambaran bersihnya manusia beriman Yang mengalir dari Kristus, Sumber airNya Tetapi setibanya air yang sama di dataran rendah Warnanya telah berubah, keruh dan penuh lumpur Itupun menjadi gambaran kehidupan yang menjauh Dari Tuhan, sumber kesegaran rokhani kita
Karena itulah aku senantiasa ingin dekat denganMu Supaya hidupku dapat Kau sucikan setiap saat
Mengenai persekutuanku denganNya Ingin aku bersaksi Bahwa melalui doa yang tanpa henti Aku kini berada di dalamNya Jiwaku tenggelam dalam kemuliaanNya Dan kehendakNya menjadi kehendakku Tapi tidaklah kepribadianku menjadi satu denganNya Aku tetaplah hamba, dan Dia adalah Tuhan
Seperti halnya besi di dapur pembakaran Merah menyala berpijar karena panasnya api Tetapi besi dan api tidaklah menjadi satu Keduanya tetaplah unsur alam yang berbeda Demikian pula Tuhan yang bekerja dalam manusia Ia merubah diri Sang Hamba dengan karunia IlahiNya Tetapi manusia itu tetaplah ciptaan belaka
Burung mengerami telur-telurnya dengan duduk di atasnya Memberi kehangatan terus-menerus, dan cairan telur pun mengeras Akhirnya jadilah kehidupan di dalam telur itu Sesuatu yang keadaannya telah berubah dari asalnya Demikian pula orang yang berdoa itu Ia tidaklah memohon agar Allah merubah rencanaNya Tetapi agar dirinya yang dirubah untuk menerima rencanaNya Maka dengan demikian ia diberi kuasa Ilahi Untuk perlahan-lahan menerima kesempurnaanNya
Ya Allah, Tuhanku dan Kekasihku Ajarlah aku untuk berdoa kepadaMu Dengan iman dan penyerahan diri Tanpa pertanyaan atau permintaan Bukan memohon agar rencanaMu diubah Tetapi agar diriku yang Kau ubah Untuk menjadi Gambar dan RupaMu saja
Aku ingin berdoa kepada Tuhanku Agar Ia mempergunakan diriku ini Menjadi garam dunia bagiNya Yaitu sesuai dengan kehendakNya saja Sebab garam itu haruslah hancur Sebelum membuat makanan asin Oleh karena itu ya Tuhan Hancurkanlah segala kesombonganku Agar aku dapat melayani
Dapatkah kita makan tanpa minum Ataupun minum tanpa makan Keduanya itu penting, dan sama dibutuhkan Begitu pula halnya dengan berdoa dan bekerja Keduanya adalah kesaksian bagi orang beriman
Berdoalah dan jangan menjauhi mata air hayat Berbicaralah kepadaNya dengan tekun dan setia Dan supaya engkau memperoleh kekuatanNya selalu Perolehlah kuasa-kuasa Roh melalui doa yang tak henti Berdoalah dan renungkan FirmanNya Maka engkau akan bertemu dengan Allah setiap hari Maka hidupmu akan diubah olehNya Diubah secara ajaib dan menakjubkan
Sungguh, aku ingin berdoa setiap waktu Karena Allah adalah sumber kebahagiaanku Sadhu Sundar Singh, Jakarta, 1987
Karena cintaMu kepadaku, dan cintaku kepadaMu Aku ingin semua saudaraku, untuk mengenalMu juga Karena Engkau menyelamatkan aku, dan bersamaMu aku berbahagia Aku ingin semua saudaraku, untuk Engkau selamatkan juga Biar kujelajahi ngarai dan lembah Dan kudaki gunung-gunung tinggi Serta kulintasi hutan-rimba dan padang-belantara Untuk memberitakan keselamatan yang daripadaMu
Kupergi wartakan namaMu ke kota-kota dan desa-desa Supaya banyak yang akan menjadi kekasihMu Ku akan tuang anggur kebenaran yang manis Ke dalam piala budaya bangsaku Supaya dapat bangsaku meminumnya Dengan cara yang dapat mereka mengerti
Maka anggur itu akan menghilangkan segala dahaga Dan merekapun akan datang kerumahMu yang Kudus
Berdarah kakiku di jalan-jalan Terkena batu-batu kerikil tajam Lelah tubuhku di ladang Tuhanku Tetapi aku bersyukur karena kasihNya Di mana-mana kutemukan kerinduan Dan hati-hati yang mencari Tuhan Di kota, desa dan sampai ke pelosok daerah Ratusan jiwa menyambut keselamatan dari Tuhan
Di sana-sini kutemui tantangan Cela, aniaya dan permusuhan Tetapi kasih Tuhan menguatkan aku Dan kehadiranNya menyejukkan hatiku
Sesungguhnya mudahlah untuk mati bagi Tuhan Tetapi alangkah sulitnya untuk hidup bagi Dia Ingatlah, hanya sekali saja hidupmu itu Maka panggullah bebanmu dengan setia Penuh dengan suka-cita pada saat ini juga Aku menderita sakit, payah rasa tubuhku Tetapi sama-sekali tiada kurasa susah
- Aku amat berbahagia, Sungguh indah menderita bagiNya -
Tuhan sajalah kekuatanku Dan tanganNyalah yang menopang aku Dalam tawanan kurasa berat penderitaan ini Tetapi kehadiranNya senantiasa merubah Penjaraku menjadi surga mulia Terpujilah Nama Tuhan!
Ya Tuhan, aku memuji namaMu Sebab aku Kau bolehkan bertumbuh Seperti intan yang bercahaya karena gosokan Indah memantulkan cahaya terang SalibMu telah membuat aku bersinar Sebagai permata di mahkotaMu Aku ingin memujiMu karena kesaksian saudaraku Yang gugur ketika berjuang di negeri di belakang gunung Ia dipukuli dan dianiaya, dibalut kulit basah dan dijemur Beberapa hari ia disiksa, dan ketika hampir mati ditulisnya di Kitab Sucinya: - Hidup yang Ia berikan kepadaku Hidup itu pula yang aku berikan kepadaNya -
Lalu sebelum ia diangkat kedalam kemuliaanMu Dengan penuh iman ia berseru kepada orang banyak:
- Berdirikah engkau menyaksikan kematian seorang Kristen? Datang dan lihatlah, bukan seorang Kristen, tetapi kematian sendiri binasa disini Ya Tuhan, kedalam TanganMulah kuserahkan jiwaku, karena itu adalah milikMu -
Terimakasih dan terpujilah nama Tuhan Karena kesaksian Kartaran Singh yang setia Sadhu Sundar Singh, Jakarta, 1987
Aku hendak bersyukur di pelataran baitMu Dan menaikkan pujian kemuliaan kepadaMu Karena Engkau telah memberi rakhmat kepadaku Dan menghitung aku di antara umatMu
Aku hendak bersyukur untuk gerejaMu Bukan untuk yang terbuat dari batu dan bata Tetapi untuk Gereja, Tubuh Kristus yang hidup Yang kelihatan dan tidak kelihatan Yang ada di bumi dan ada di Surga
Keadaannya satu dan sehati dalam iman Dipadukan melalui baptisan dan perjamuan Aku hendak bersyukur dan memuji namaMu Untuk persaudaraan dan kasih Dan kebajikan serta pelayanan Di dalam JemaatMu yang Kudus
Peliharalah, ya Umat Allah Maha Tinggi Perdamaian dan persatuan di antara kamu Karena sebelum engkau bersama di surga Tak boleh di bumi engkau berseteru
Peliharalah, ya Umat Allah Yang Maha Kasih Jiwa dan Roh kebenaran dari Tuhan Agar kiranya kasih Tuhan merasuk kedalam hatimu Lalu memancar indah dalam perbuatanmu
Janganlah dirimu menjadi seperti batu kecil Yang kutemukan terendam di sebuah kolam di Himalaya Ketika kupecahkan di dalamnya kering dan kosong Begitu pula sia-sialah segala doa dan ibadahmu Bila suara Tuhan membisu di dalam hatimu Biarlah Allah saja yang bertakhta di hatimu Maka persekutuanmupun akan bertumbuh
Jagalah ya Tuhan, dan belalah GerejaMu Janganlah biarkan jiwa dan rohnya mati Sadhu Sundar Singh, Jakarta, 1987
Di dalam kebesaran dan kemurahanMu Telah kau bawa aku ke dunia di balik sana Dan kau tunjukkan aku suatu rahasia Agar aku mengerti sesuai dengan kehendakMu
Aku melihat di dunia kematian itu Perjalanan jiwa-jiwa yang telah dipanggil Semua bersiap mengadakan perjalanan panjang Dari dunia orang mati ke surga, melalui beberapa tahap Maka pada setiap tahap mereka menerima ajaran dan persiapan Supaya kelak dapat melihat Terang Tuhan Sehingga dengan bimbingan penuh kasih Mereka akan dapat melihat kemuliaanMu
Ya Allah ya Tuhanku, sungguh besar kasihMu itu Pada seluruh umat manusia dan keturunan mereka Tiada kau campakkan mereka yang mendengarMu Atau Kau buangkan mereka yang berharap
Terpujilah Kristus, jalan keselamatan manusia Yang telah mengorbankan diriNya demi umat yang dikasihiNya Maka inilah pengakuan imanku, dan hikmat Dari penglihatan yang Engkau berikan:
- Seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus ( I Korintus 15:22 ) - Jakarta, Juli 1987
|
Copyright©soneta.org 2004
|