[ 1993 ] ****************************************************************************************** 036 Mencari Tuntunan, Goresan Pena, Kebayoran, Jakarta, Sabtu, 12 Desember 1992 037 Cipta Hening, Goresan Pena, Kebayoran, Jakarta, Malam Kamis, 7 Januari 1993 038 Satria Asmara, Goresan Pena, Kebayoran, Jakarta, Malam Kamis, 7 Januari 1993 039 Nyanyian Cinta, Goresan Pena, Kebayoran, Jakarta, Malam Kamis, 7 Januari 1993 040 Bertapa, Goresan Pena, Kebayoran, Jakarta, Sabtu, 9 Januari 1993 041 Berjuang, Goresan Pena, Kebayoran, Jakarta, Sabtu, 9 Januari 1993 042 Hitungan Rumit, Goersan Pena, Kebayoran, Jakarta, Sabtu, 9 Januari 1993 043 Dewi Sembadra, Satria Arjuna, Kemanggisan, Jakarta, Selasa, 12 Januari 1993 044 Dewi Srikandi, Satria Arjuna, Kemanggisan, Jakarta, Selasa, 12 Januari 1993 045 Dewi Drupadi, Satria Arjuna, Kemanggisan, Jakarta, Selasa, 12 Januari 1993 046 Dewi Banowati, Satria Arjuna, Kemanggisan, Jakarta, Selasa, 12 Januari 1993 047 Dewi Larasati, Satria Arjuna, Kemanggisan, Jakarta, Selasa, 12 Januari 1993 048 Dewi Anggraini, Satria Arjuna, Kemanggisan, Jakarta, Selasa, 12 Januari 1993 049 Imam Palsu, Kemarahan, Kemanggisan, Jakarta, Malam Kamis, 14 Januari 1993 050 Cemar Lidah, Kemarahan, Kemanggisan, Jakarta, Malam Kamis, 14 Januari 1993 051 Guru Kelam, Kemarahan, Kemanggisan, Jakarta, Malam Kamis, 14 Januari 1993 052 Doa Keji, Kemarahan, Kemanggisan, Jakarta, Malam Kamis, 14 Januari 1993 053 Tidak Takut, Kemarahan, Kemanggisan, Jakarta, Malam Kamis, 14 Januari 1993 054 Meniti Jiwa, Goresan Pena, Kebayoran, Jakarta, Sabtu, 16 Januari 1993 055 Sabbat Agung, Goresan Pena, Kebayoran, Jakarta, Malam Minggu, 17 Januari 1993 056 Piranti Kresna, Goresan Pena, Kebayoran, Jakarta, Malam Minggu, 17 Januari 1993 057 Wajah Ilahi, Goresan Pena, Kebayoran, Jakarta, Malam Sabtu, 23 Januari 1993 058 Alam Ilahi, Goresan Pena, Kebayoran, Jakarta, Sabtu, 30 Januari 1993 059 Aliran Doa, Goresan pena, Kebayoran, Jakarta, Malam Sabtu, 6 Februari 1993 060 Orang Budiman, Goresan Pena, Kebayoran, Jakarta, Sabtu, 13 Januari 1993
061 Bakti Mandiri, Goresan Pena, Kebayoran, Jakarta, Sabtu, 20 Januari 1993 062 Putar Dana, Goresan Pena, Kebayoran, Jakarta, Sabtu, 27 Januari 1993 063 Adam Kadmon, Goresan Pena, Kebayoran, Jakarta, Sabtu, 6 Maret 1993 064 Eka Bumi, Piranti Alam, Kemanggisan, Jakarta, Kamis, 11 Maret 1993 065 Dwi Sawah, Piranti Alam, Kemanggisan, Jakarta, Kamis, 11 Maret 1993 066 Tri Gunung, Piranti Alam, Kemanggisan, Jakarta, Kamis, 11 Maret 1993 067 Catur Segara, Piranti Alam, Kemanggisan, Jakarta, Kamis, 11 Maret 1993 068 Panca Taru, Piranti Alam, Kemanggisan, Jakarta, Kamis, 11 Maret 1993 069 Sad Panggonan, Piranti Alam, Kemanggisan, Jakarta, Kamis, 11 Maret 1993 070 Sapta Pandita, Piranti Alam, Kemanggisan, Jakarta, Kamis, 11 Maret 1993 071 Hasta Tawang, Piranti Alam, Kemanggisan, Jakarta, Kamis, 11 Maret 1993 072 Nawa Dewa, Piranti Alam, Kemanggisan, Jakarta, Kamis, 11 Maret 1993 073 Dasa Ratu, Piranti Alam, Kemanggisan, Jakarta, Kamis, 11 Maret 1993 074 Terang Bulan, Adam & Hawa, Kebayoran, Jakarta, Sabtu, 13 Maret 1993 075 Kidung Agung, Adam & Hawa, Kebayoran, Jakarta, Sabtu, 13 Maret 1993 076 Arus Cinta, Adam & Hawa, Kebayoran, Jakarta, Sabtu, 13 Maret 1993 077 Indah Sangat, Adam & Hawa, Kebayoran, Jakarta, Sabtu, 13 Maret 1993 078 Dupa Bujangga, Goresan Pena, Kebayoran, Jakarta, Malam Sabtu, 20 Maret 1993 079 Satukan Barisan, Goresan Pena, Kebayoran, Jakarta, Malam Sabtu, 27 Maret 1993 080 Ujung Nafas, Goresan Pena, Kebayoran, Jakarta, Malam Raru, 31 Maret 1993 081 Pasujudan, Goresan Pena, Kebayoran, Jakarta, Minggu, 4 April 1993 082 Malukah Tuan? Goresan Pena, Kemanggisan, Jakarta, Jumat, 21 Mei 1993 083 Gaung Takbir, Goresan Pena, Kebayoran, Jakarta, Minggu, 23 Mei 1993
******************************************************************************************
Goresan Pena036 Mencari TuntunanManusia mencari tuntunan hati Pengalaman dirinya membawa pergi Permulaan pribadi itulah lahir Penempaan Ilahi membuat mahir Pencarian satria idaman jaman Pemerhati putaran dunia insan Kedalaman asmara membuka hati! (H7/02/01/1993)
Begawan mencipta hening memuja semadi Mencari menggapai hasrat tujuan di hati Menatap coba dengan teguhnya pribadi Menepis godaan dalam tarian apsari Ketika cahaya diri membuka sejati Pusaka satria agung pancarkan mentari Di kala prajurit bangkit datanglah mandiri! (M/H5/07/01/1993)
Satria menanti belaian gemulai jelita Terpukau menatap sinar lembutnya pesona Meniti jembatan goyah menggoyang agama Meluruk tersimpuh rendah di muka bejana Terurai rangkaian tapa ketika terpana Tatapan menyala dalam gairah asmara Genggaman temali cinta semakin terasa! (M/H5/07/01/1993)
Nyanyian cinta adalah kidung Tuhan Mengalun lembut bergema pada jalan Alunan rasa menderas tanpa tahan Dorongan gerak jiwani tanda jantan Berputar roda penggerak arus jaman Menggerak kirab asmara dua insan Betapa hangat pelukan tubuh kawan! (M/H5/07/01/1993)
Bertapa mencari batin yang teguh Berdoa memohon hati yang teduh Bercinta meraih buah yang ranum Bersama meresap madu yang harum Berguru mengejar ilmu yang luhur Bertekun meniti kerja yang jujur Berdiri mandiri jiwa yang besar! (H7/09/01/1993)
Bila genggaman erat tangan mengendur Serta kobaran rasa batin mengabur Tiba saatnya untuk tenang berpikir Lalu mengkaji jalan cinta bertabir Sebab satria tidak duduk terpaku Dalam impian indah pukau tersemu Akan tetapi bangun untuk berjuang! (H7/09/01/1993)
Kapankah tiba waktunya tergelar Hitungan rumit rumusan tergambar Salinan angka temuan pujangga Nyanyian cipta ajaran semesta Garisan lurus penghubung jaman Gubahan agung pemandu atman Karena kini semua rindu! (H7/09/01/1993)
Satria Arjuna
Arjuna lembut memeluk tubuh wanita Rabaan sentuh rahasia raga jelita Lelaki hangat merengkuh tangan Sembadra Bersama teduh mengikat diri berputra Dipanggil jaman menyambut anak penerus Mengasuh janji sejarah tanpa terputus Sempurna tugas diemban dalam amanat! (H3/12/01/1993)
Arjuna kelana jaya tenangkan diri Pesona Srikandi tajam menusuk hati Satria terlanda rasa asmara cinta Perwira Pandawa rindu sentuhan dara Ungkapan dibalas angguk tanggapan lembut Sapaan merebak jiwa penanda sambut Ceria mengangkat tinggi semangat hidup! (H3/12/01/1993)
Putri cantik istri kakanda prabu Senyum manis tutup asmara rindu Sapa mesra getar Drupadi agung Sentuh kalbu daya lelaki bingung Bila cinta sungguh tersiar nyata Apa diri dapat sembunyi rasa Tanpa samar tutur satria unggul! (H3/12/01/1993)
Banowati terkesan oleh senyum ramah Terpesona sambutan halus lirih renyah Melupakan mahkota ratu raja besar Terbuaikan rayuan jantan hati gemar Menyirnalah mulia tahkta kena jamahan Maharani bercinta semalam di tengah taman Keluhuran asmara terus mekar tumbuh! (H3/12/01/1993)
047 Dewi LarasatiAdinda Larasati datanglah pada diriku Arjuna utarakan dambaan cinta pemangku Terhina perjalanan garisan nasib Pandawa Satria penengah terhibur oleh asmara Beradu gairah terasa rangsang ragawi Mengisi hilangnya sentuhan manis insani Perwira bercinta mencipta alami indah! (H3/12/01/1993)
Dari dalam tapanya Arjuna tergugah Oleh tangis wanita dikejar penggugah Bangun marah pertapa menumpas penjahat Lalu pada Anggraini meminta maksiat Pecah perang karena suami terhina Menang laga tetapi namanya ternista Duka hati Satria memohon ampunan! (H3/12/01/1993)
Kemarahan
Bicaramu membuat aku muak sahabat Perkataan berbisa hina diri terhormat Bagaimana diriku dapat tunduk berguru Kepadamu pribadi palsu penuh cemburu Siapakah kamu imam atau benalu Di manakah janji untuk jadi pemandu Terpesona aku oleh senyum bertabur! (M/H5/14/01/1993)
Penunggu tanah suciku tempat ibadah Terbawa oleh gejolak rasa pemunah Terbuai dalam impian haus pribadi Menunjuk dengan jemari ganas khewani Kecewa aku karena dulu berharap Dirimu sumber nasihat luhur pelengkap Betapa cemar lidahmu wahai sahabat! (M/H5/14/01/1993)
Engkau bergabung dengan diriku Tekun teguh nyatakan hasrat hatimu Lalu diri mengangkat orang luar Sebab belas kasihan buat samar Bodoh aku percaya pada kamu Guru kelam penghitam tanpa malu Omong kosong dirimu pamong bohong! (M/H5/14/01/1993)
Doamu keji hitam terlumur jelaga Amsalmu penuh cemar ramuan penoda Nubuat teduh sungguh dikira bertuah Tetapi nyata benar padahal bertulah Penyakit sombong erat menjaring rokhani Tertanam dalam ketat menjerat surgawi Janganlah engkau lupa sejarah dirimu! (M/H5/14/01/1993)
Bila kita harus berpisah tujuan Tidak aku takut ilmu amalan Diri ini akan teguh bersikap Untuk maju dengan mata menatap Kita anak kandung akhli sejarah Punya tempat dalam urut silsilah Apa akan kamu turut pilihlah! (M/H5/14/01/1993)
Goresan Pena
Meniti jenjang di bukit pendakian Menjaga imbang di tengah pengalaman Jiwaku tenang dihibur kesaksian Sahabat karib memberi kesukaan Terharu diri menatap keindahan Digugah seru sorakan kejayaan Bangunlah kata nurani kebenaran! (H7/16/01/1993)
Sabbat agung di hari ketujuh Damai kudus di bait peneduh Dalam hati memandang surgawi Puji syukur kepada Ilahi Cinta kasih penuhi udara Dengan kidung ceria gembira Sungguh megah semarak indah! (M/H1/17/011993)
Wijaya Kusuma kembang pemberi sambut Harumi diriku hingga menjadi lembut Sri Chakra pusaka ampuh pemunah dosa Hancurkan kemelut hilangkan noda Sang Gita nyanyian indah pembawa suka Hiburkan nestapa diri jauhkan duka Tuhanku pahlawan kasih ajarlah hamba! (M/H1/17/01/1993)
057 Wajah IlahiDi dalam esensi sulit Allah terpahami Tertutup gemilang kudus jauh tersembunyi Di dalam pancaran Sabda kasih menghidupi Gubahan semesta alam oleh emanasi Di dalam kuasa cinta suci asmarawi Gerakan enerji indah dahsyat dialami Di dalam ibadah Adam tunduk mengamini! (M/H7/ 23/01/1993)
Alam terpadu hidup mekar terkembang Bagai alunan kidung merdu ditembang Agung berjaya nafas suci berhembus Dalam ciptaan benih teguh menembus Asri tergelar terang rupa Ilahi Indah tertera pada sutra hayati Asih menggaris arah gerak semesta! (H7/30/01/1993)
Doaku mengalir tulus dari lubuk hatiku Berteguh memanggil nama kudus dalam seruku Pujian tertuang dari cawan suci Ilahi Melimpah tertumpah segar dalam jiwa insani Tertunduk menyembah aku sadar akan nistaku Karena bersalah belum mampu jadi pelaku Seluruh kehendak Tuhan Allah Bapa Rakhmani! (M/H7/06/021993)
Orang rendah hati teramat disayang Oleh banyak kawan budinya dipandang Dalam jiwa besar terdapat semangat Ingin bangkit maju mengangkat derajat Bila iman teguh terarah berjalan Tidak gentar diri memimpin pasukan Maju tanpa takut berjaya pemenang! (H7/13/02/1993)
Sudah waktunya kini dinilai Citra pribadi agar sesuai Lalu teguhkan diri bertindak Ambil putusan tanpa teriak Hati teduhi alur pikiran Tidak terguncang oleh pilihan Bakti perwira raih mandiri! (H7/20/02/1993)
Mari kawan kita bekerja Hidup tekun dalam usaha Tiap hari banting tenaga Tetap hati teguh upaya Bila untung datang akhirnya Jangan arah jadi terlupa Putar dana tambah berkarya! (H7/27/02/1993)
063 Adam KadmonAdam Kadmon kalam mulia Sumber hidup alam semesta Adam awal mula dunia Dari tanah mula asalnya Adam akhir datang berkarya Tebus noda umat berdosa Allah agung Adam perkasa! (H7/06/03/1993)
Piranti Alam
Eka Bumi gambaran dunia yang satu Gambar ragam semesta alam terpadu Rumah agung insani ciptaan yang esa Medan suci Ilahi sembahan perkasa Umat Adam berkarya mencari peluang Dalam riuh dunia mengabdi pemenang Jangka panjang sejarah ditulis berkala! (H5/11/03/1993)
065 Dwi SawahDwi Sawah perlambang pekerjaan insan Curahan keringat manusia jaman Cetakan maknawi suasana hidup Terkadang benderang seringkali redup Bertarung berjuang pelihara rindu Peroleh pujian kehormatan aku Berjalan terantuk kekerasan alam! (H5/11/03/1993)
Tri Gunung menjulang memberi arti Tatapan pribadi mencari suci Sentuhan alami menggetar rasa Mendorong kajian di dalam cipta Rumusan hayati tersusun terang Di dalam impian di kala remang Olahan nurani terurai kata! (H5/11/03/1993)
Catur Segara mendebur ombak gelora Sangkakala semesta tanda senggama Pergaulan insani dalam tarikan Gemuruhnya birahi tanda tertahan Keindahan alami penuh diberi Berkejaran menuju nikmat ragawi Kepuasan jiwani kini melanda! (H5/11/03/1993)
Panca Taru lukisan pohon hijau segar Kedalaman akarnya bagai jiwa tegar Pertumbuhan pokoknya teguh tegak tinggi Mengibarkan mandiri jati arti diri Pemutikan buahnya beri nilai utuh Pengamalan hayati manis ranum penuh Manusia memberi berkat baru hidup! (H5/11/03/1993)
Sad Panggonan kawasan pengemban hidup Hamparannya tergelar menghayu redup Terpelihara seluruh kawanan domba Dinaungi lindungan gembala jiwa Terpenuhi semua dahaga diri Dilegakan aliran penyegar hati Kepenuhan sejati membawa makna! (H5/11/03/1993)
070 Sapta PanditaSapta Pandita Sabda Penyucian Sembah pujian gaung berpantulan Puspa acara mantra upacara Tirta bejana dupa suasana Bakti mahatma bawa manusia Pada semesta agung paripurna Sadar nurani raih kebenaran! (H5/11/03/1993)
Hasta Tawang diri terawang tinggi Citra luhur dalam anganan hati Terbang batin cari tambatan jiwa Tajam akal gali pilahan angka Pandu arah tetap dipegang erat Sinar ilmu teguh dijunjung sangat Hidup jadi bahan kajian! (H5/11/03/1993)
Nawa Dewa junjungan mulia Bagai gambar ungkapan utama Dalam diri tersirat gambaran Tentang pengasih idaman Sudah pasti di sana termuat Surat janji berkandung amanat Oleh hikmat makrifat diberi! (H5/11/03/1993)
Dasa Ratu kuasa menitah Tiap umat di bawah perintah Raja agung di atas bertakhta Para suci pengatur semesta Dalam nama pencipta dunia Alam hidup memancar pesona Indah oleh cahaya Ilahi! (H5/11/03/1993)
Adam & Hawa
074 Terang BulanTerang bulan malam purnama Sinar anggun curah cahaya Lembut sentuh raga terhanyut Dalam rindu rasa terlarut Rintih sendu iring jamahan Gerak jiwa bagai tarian Waktu itu cinta melimpah! (H7/13/03/1993)
Kidung agung gelar cerita Amat nyata daya asmara Makna indah dalam aduan Jadi terang oleh sentuhan Puncak nikmat lalu terjangkau Saat gerak diri terpukau Wangi sedap malam semerbak! (H7/13/03/1993)
Adam sadar oleh ajakan Tirai kelam batas larangan Adam bangkit dalam gelora Arus cinta masa pertama Adam bangun kala birahi Datang pada saat dicari Adam raih rasa tersimpan! (H7/13/03/1993)
Indah sangat sorot rembulan Kala cinta malam menawan Tiap kali datang peluang Rindu kisah mesra diulang Adam tegak hawa membuka Lalu rengkuh peluk pesona Adam hawa itu gambaran! (H7/13/03/1993)
Goresan Pena
Bujangga mengidung alur cerita lama Pedanda memuja pada undakan pura Batara menyambang para pemangku kalbu Terima sembahan tanda ungkapan rindu Merebak mewangi dupa sajian suci Mengantar acara dalam samadi bakti Kumandang menggaung mantra nyanyian agung! (M/H7/20/03/1993)
Satukan barisan dengan percaturan Tetapkan tujuan dalam pengarahan Gariskan rencana pada permulaan Tersusun berkala jelas dijabarkan Teguhkan pasukan untuk peperangan Pastikan serangan demi kemenangan Bangkitkan peranan jangkau kemuliaan! (M/H7/27/03/1993)
Di ujung umur pada akhir hembusan Di kala tiba waktu untuk berjalan Keremangan sambut jiwa luhur tercinta Penerangan jelang dia agar bersuka Karunia indah datang bagi pemenang Kelepasan bawa sukma cantik periang Selamatlah dikau dalam kasih abadi! (M/H4/31/03/1993)
Sujud menatap agungnya semesta Teduh merasa rokhimnya pencipta Teguh menjunjung adilnya penyuluh Tunduk menyembah wasesa pengasuh Puji meliput langgengnya pengatur Tenang mengkaji ajaran penutur Indah wewarah warisan penuntun! (H1/04/04/1993)
Tidakkah tuan merasa malu Miliki siswa seperti aku Apakah engkau berkenan tetap Menuntun hati ternoda gelap Bukankah anda benderang terang Tetapi kini berbeban palang Berilah aku jawaban suci! (H6/21/05/1993)
Gaung kumandang agung seruan Sunyi menyirna oleh takbiran Nama tersuci penuh kuasa Indah bergema tutur bersabda Hadir Ilahi gilang gemilang Terang nurani dalam benderang Tuhan menyapa hidup digelar! (H1/23/05/1993)
Air Minum_C O L D A_ Air Minum Mineral Drinking Water Hubungi Customer Service : Jl. Palmarah Barat No. 353 / Blok B2 Jakarta Selatan Phone: (62-21) 530 4843, 7062 1108 |
Copyright ©soneta.org 2004For problems or questions regarding this web contact [admin@soneta.org] Last updated: 11/28/2007
|