=================================

Seri : "Membangun Keluarga Indonesia"

 =================================

Supplement [Environment - Q]

MARI BERDAMAI DENGAN GEMPA

Dengan Alarm detector gempa bumi “Erdbeben Alarm”.

 

 

INDONESIA sebagai Negara kesatuan, secara fisik dan geografis terdiri dari kumpulan ribuan pulau, ribuan gunung, selat dan laut.

Keberadaannya dikelilingi oleh lingkaran ‘Cincin Api’ yang sering disebut “Ring of Fire”. Sehingga tidak akan terlepas dari proses geologi keseluruhan alam disekitarnya. Mengapa terjadi gempa, apa penyebabnya, kapan akan terjadi gempa lagi? Maka jawaban singkatnya adalah : “Panjangg ceritanyaaa….!”.

 

Gempa Aceh 8,9 Skala Richter 26 Desember 2004, seolah-olah menjadi tanda lonceng dimulainya gempa intensitas tinggi di Indonesia. Disusul 17 Mei 2005 di Yogyakarta, Solok, Sumut, kemudian puluhan kali di kepulauan Nias, Sumatera Barat, Lampung, dan Jakarta di tahun 2006.

 

Kondisi tersebut, memacu para ilmuwan, teknolog, geolog dan para relawan, dengan melakukan berbagai penelitian dan riset untuk menemukan peralatan detector gempa dan tsunami. Dalam skala regional seperti yang telah dipasang di titik-titik rawan gempa bumi di beberapa wilayah Indonesia. Para relawan pun sudah lama menyadari hal itu dan mulai intens dengan mengadakan pelatihan massal – Pelatihan terbuka untuk masyarakat umum menanggulangi bencana gempa, “Disaster Seminar”, dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Agustus 2007 dimotori oleh lembaga-lembaga swadaya masyarakat baik dalam scoop nasional maupun internasional, di antaranya, Lembaga Aksi Cepat Tanggap {ACT), Disaster Management Institute of Indonesia (DMII), MRI (Masyarakat Relawan Indonesia), CCDI (Corporate coordination Disaster in Indonesia) dan  MPBI (Masyarakat Peduli Bencana di Indonesia)

 

Pelatihan tersebut diselenggarakan di Istora Senayan, 10 hari setelah terjadi Gempa di Jakarta 9 Agustus 2007, dan dihadiri dengan antusias oleh masyarakat luas dan wakil dari lembaga, organisasi, management building di Jakarta yang saat itu mendapat akses informasi tersebut.

 

Mengingat pentingnya hal tersebut maka program itu terus berlanjut. Ketika para pemerhati, pakar gempa dari Jerman Barbara Jung [Technical Advisor GTZ RED Germany], para relawan sebagai motor dan lembaga2 ACT, DMII, MRI, CCDI, MPBI berkumpul menyelenggarakan Seminar Nasional Bencana “Motivation Seminar on Disarter”. Diselenggarakan pada hari Rabu 12 September 2007 di Gedung Pascasarjana Universitas Gadjahmada Bulaksumur Yogyakarta. Belakangan diberitakan berlangsung sukses. Yang menjadi ‘istimewa’ adalah kurang dari 6 jam kemudian Gempa mengguncang Jakarta, Jawa, Sumatera, bahkan goncangan terasa sampai Negara tetangga Malaysia dan Singapura. Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata sumber gempa berada di laut selatan Bengkulu, tepatnya di kepulauan Mentawai.

 

Dengan demikian apa yang menjadi perhatian para teknolog, peneliti, pakar gempa, relawan dan lembaga pemerhati korban bencana bukan cerita belaka.- namun benar-benar terjadi – nyata dan akibatnya sangat memprihatinkan.

 

Program ‘Motivation Seminar on Disaster’ secara nasional akan dilakukan kembali di Jakarta pada hari Sabtu, 10 November 2007 dan di Banda Aceh, Rabu 12 Desember 2007.

 

Kita berharap Jakarta tidak dilanda gempa, karena bisa dibayangkan bila hal tersebut terjadi di Jakarta, seperti ditulis oleh kolumnis Arief Heryanto dalam harian Kompas Minggu 16 September 2007 bejudul “Darurat”, berupa ‘kesaksian’ penulis saat berada di salah satu hotel berbintang di Jakarta – para penghuni hotel berhamburan keluar dengan panik, hanya menggunakan lilitan kain seadanya. Disamping itu Jakarta terdapat banyak gedung menjulang tinggi, apartemen2 bertebaran, tingkat kepadatan rumah dan penduduknya pun sangat padat.

 

Dengan keberadaan tersebut mendorong kesadaran kita semua, anggota keluarga tetap harus siap siaga, waspada dan berjaga-jaga bilamana hal itu terjadi.

 

Masalahnya akan menjadi krusial, karena peristiwa gempa tidak didahului warning, seperti halnya banjir yang bisa diprediksi beberapa jam sebelumnya, kebakaran bisa dilokalisir, tsunami masih ada waktu untuk mengungsi, gunung meletus pun didahului dengan gejala2 terlebih dahulu, bencana tanah longsor biasanya karena sengaja menggunduli pohon bahkan hutan, atau sengaja hidup di tebing2 yang bahaya untuk dihuni – oleh karena terpaksa - dan sebagainya. Hal itu sangat berbeda dengan gempa bumi yang sekonyong-konyong datang tanpa perlu harus permisi terlebih dahulu – bahkan hingga saat ini tidak ada yang tahu kapan terjadi, diprediksi pun sulitnya bukan main, kata pakar gempa.

 

Yang ada hanyalah perkiraan2 para pakar kegempaan yang kadang walau tidak tepat waktunya tetapi memang mendekati kebenaran. Seperti yang disinyalir oleh CNN, 17 September 2007 beberapa hari yang lalu, dan beritanya seringkali bukannya diterima dengan senang hati karena diberi informasi – tetapi kadang kita malah terjebak dalam perdebatan benar-tidaknya berita tersebut. Padahal sebenarnya isinya lah yang lebih penting, yaitu berupa warning – peringatan!

 

Korban akan lebih banyak lagi bila gempa terjadi pada malam hari atau bahkan dini hari – di mana setiap anggota keluarga sedang enak-enaknya terlelap tidur.

 

 

Alat Detektor Gempa Bumi “ERDBEBEN ALARM”

 

Para inovator dan peneliti di bidang kegempaan, telah lama memikirkan solusi apa yang terbaik untuk mengantisipasi – atau minimal untuk meperkecil korban bila terjadi bencana gempa bumi. Berkat ketekunan, inovasi, diikuti oleh rasa keprihatinan yang mendalam atas peristiwa2 tersebut, maka ERDcraf INDONESIA saat ini telah memproduksi alat detector gempa bumi yang disebut “ERDBEBEN Alarm” dengan mengadopsi teknologi dari Jerman, diambil dari bahasa Jerman, ERD yang berarti Bumi, Beben : Gempa, jadi Alarm Gempa Bumi – detektor gempa bumi.

 

Alat tersebut akan berfungsi, saat terjadi gempa besar yang berkekuatan hingga merusak struktur bangunan yang ada, dengan memicu alarm dan mengeluarkan bunyi yang memekakkan telinga, sehingga penghuni kamar yang sedang terlelap tidur pun langsung terbangun dan segera bereaksi cepat untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman. Alat ini tidak akan bunyi bila hanya digetarkan oleh getaran kecil, misalnya saat truk tronton melintasi polisi tidur – bila rumah dekat jalan raya, ataupun rumah di pinggir rel kereta api dan sebagainya, yang tingkat getarannya tidak sampai merusak struktur bangunan.

 

ERDBEBEN akan menjadi teman penjaga yang setia bagi setiap kamar anak-anak, orangtua dan semua anggota keluarga. Yang dapat membagunkan orang  apabila tiba-tiba terjadi gempa yang merusak struktur bangunan – dan mengeluarkan bunyi alarmnya.

 

Siapakah yang membutuhkan Erdbeben Alarm?

1. Diperuntukkan bagi setiap kamar tidur anak2, anggota keluarga, 

    kamar apartemen, kamar Hotel. kamar Rumah Sakit, dsb.

2. Ruang kantor, gedung bertingkat, dan bangunan fasilitas

    umum, mall, stasiun, gedung Bioskop, dan sebagainya.

3. Para penyelenggara sewa fasilitas gedung, management

    gedung, dsb. Untuk melengkapi sarana untuk memenuhi standar

    keselamatan gedung. seperti halnya alat pemadam kebakaran, kotak  

    PPPK, dsb.

 

Karena, siapakah yang rela bila orang yang selalu bersama-sama, tiba2 mengalami musibah dan menjadi korban bencana yang datangnya tidak bisa diduga, sehingga kita merasa kehilangan, atau bahkan mereka yang kehilangan kita.

 

Maka kita semua tetap harus berjaga-jaga – seperti halnya kita memasang safety belt bagi kehidupan kita, khususnya dalam tiap kamar setiap anggota keluarga.

Bila dibandingkan dengan fungsinya, harganya tentu relatif tidak mahal –

 

Pemasangan alat tersebut? 

Cara pemasangannyapun sangat mudah, di tempat dinding datar yang permanen. Tegak lurus. Ini bisa dilihat dalam manual cara pemasangannya.

 

Dimanakah “Erdbeben Alam” tersebut bisa didapatkan?

Bapak, ibu, lembaga2, organisasi, sentra2 bisnis dan teman semua yang memerlukan alat tersebut - agar lebih mudah pengirimannya, dapat langsung menghubungi kami seperti tersebut di bawah ini.

 

Semoga, apa yang diharapkan oleh penemu alat tersebut manfaatnya dapat benar-benar dirasakan bapak, ibu bersama keluarga, management building serta kalangan masyarakat luas, khususnya yang bertempat tinggal di Jakarta dan sekitarnya juga di luar daerah pada umumnya. Tentu alat ini didedikasikan bagi masyarakat Indonesia supaya dapat berdamai dengan gempa dan masyarakat siaga dan tetap berjaga-jaga dengan memasang safety belt Erdbeben Alarm di setiap kamar rumah tempat tinggal masing-masing, kamar apartemen, kamar hotel, ruang kantor, sentra-sentra bisnis dan sebagainya.

 

Bersama ini kami attachment flyer, gambar alat tersebut dan photos "Pelatihan Terbuka Kesiapsiagaan Gempa dan Trauma Healing" - terlampir.

 

Selamat berdamai dengan gempa bagi kita semua. . . . Terimakasih.

 

Best Regard,

 

 

Retno Kintoko

HP : 0818-942644

ERDcraft INDONESIA

Central Distributor