46 Nusa Antara01 Di Simpang Jalan 02 Impian Seram 03 Rasa Maluku 04 Nusa Ibunda *************************************************************************************
Tanah Airku Nusa Antara Sekarang ada di simpang jalan Di tengah duka bawaan jaman Harus memilih hendak kemana Menanggung beban terus dihina Terseok langkah dalam tempaan Mencari kawan berjumpa lawan Terpaksa diam kala dinista Adakah masih jiwa bangsaku Yang dulu tegar ingin menjadi Sebuah nusa teguh bersatu Tanah Airku Yang dulu tegar ingin mandiri Soneta 161 Dalam negara yang berdikari Petrarca Tiada sangsi melangkah maju AD 2002
02 Impian Seram Tanah airku Nusa Antara Ternyata kini sedang bermuram Setiap hari terlihat suram Terkulai letih tidak berdaya Semua bingung dirasuk alpa Terbawa hanyut impian seram Hingga tersandung di gelap kelam Saling membohong bertukar dusta Jiwa yang sakit tak lagi utuh Walaupun hidup bagaikan mati Tanah Airku Dilanda kesal saling membunuh Soneta 162 Terpicu dendam dan sakit hati Petrarca Bila berlangsung tak terobati AD 2002 Kelak kan jatuh dan hancur luluh
03 Rasa Maluku Tanah Airku Nusa Antara Kutatap dengan rasa maluku Ketika pedang saling beradu Memisah kawan sanak saudara Negeri rempah jauh di sana Yang dulu rukun damai bersatu Sekarang rusak terkena tipu Saling membenci akibat dusta Bilakah jiwa insani bangkit Dalam semangat belas kasihan Saling mencari tanpa mengungkit Tanah Airku Sebagai layak orang beriman Soneta 163 Lalu bersama galang melawan Petrarca Penyebar dendam sakit penyakit AD 2002
04 Nusa Ibunda Tanah Airku Nusa Antara Cerah Maluku negeri indah Dahulu jadi tempat bermadah Memuja kasih antar sesama Tanah Airku Nusa Ibunda Jangan dihias sumpah serapah Pemuas nafsu rasa amarah Pemantik api dendam curiga Tapi biarlah tanahku pulih Sebagai rumah harapan insan Tanah Airku Di mana orang bebas memilih Soneta 164 Persaudaraan dan kehidupan Petrarca Lalu bersama arungi jaman AD 2002 Bergandeng tangan di dalam kasih
[Soneta Namaskara] - [Namaskara Sonnets] Pengelola Baktinendra Prawiro, Retno Kintoko Pengelola Baktinendra Prawiro, Retno Kintoko |
Copyright©soneta.org 2004
|