50 Goresan Pena01 Melati Kan Mekar 02 Guru Nan Bijak 03 Kedua Kembang 04 Menjelang Fajar 05 Gambaran Suci 06 Bukit Keramat
*************************************************************************************
Bila kelak melati kan mekar Di rumahku yang amat kucinta Biarlah harum semerbak surga Penuhi taman lalu menyebar Supaya rasa kembali segar Di hati kawan-kawan sebangsa Sehingga mampu lagi mencinta Tanpa batasan tanpa dipagar Semoga putik kembang melati Segera mekar di dalam taman Supaya lekas masa berganti Goresan Pena Menjadi indah sesuai angan Soneta 169 Mewujud dari doa harapan Petrarca Bahagiakan anak negeri AD 2002
Kudatang untuk hormati dikau Guru nan bijak orang yang benar Yang telah sudi pancarkan sinar Hingga dunia luluh terpukau Walaupun harus pergi merantau Hatimu tidak menjadi gentar Karena engkau tetap bersandar Pada tuntunan megah berkilau Luas negeri engkau jelajah Gunung dan lembah engkau datangi Namaskara Hingga Yang Maha Agung disembah Soneta 170 Sebagai sumber hidup sejati Petrarca Bagi seluruh umat insani AD 2002 Agar hidupnya jauhi salah
Hati yang sunyi rindu mencari Sumber rahayu cinta idaman Di belantara rimbunan taman Yang hijau segar teramat asri Kala terdengar di hening sepi ‘Akulah mawar dari Saron dan Bunga bakung di lembah rupawan’ Hati dilanda merdu surgawi Memandang mawar yang merah segar Melihat bunga bakung yang indah Ingin hatiku untuk melamar Goresan Pena Kedua kembang untuk kujamah Soneta 171 Dengan sentuhan jiwa bermadah Petrarca Sebelum api raga membakar AD 2002
Lihatlah malam menjelang usai Lagi sebentar surya kan datang Gugahlah bumi hai manusia Dengan nyanyian madah pujian Agar di hari baru bergemar Bersama dengan terbitnya fajar Dan riuhnya suara meramai Yang hantar sunyi ke peraduan Ketika merah rona cahaya Mentari pagi makin cemerlang Goresan Pena Bangunlah kini untuk berjuang Soneta 175 Meraih hasil dengan mengejar Sestina Seluruh maksud niat dicinta AD 2002 Sehingga peran tinggi dinilai
Di kala kantuk datang melanda Bayang melintas dalam pikiran Gambaran agung petunjuk suci Menyulut api agar menyala Terangi batin yang kegelapan Supaya hidup bara semangat Maka terwujud iman sejati Tumbuh terpacu gerakan rasa Kala bersujud di keheningan Mencari apa kata nurani Sebagai sumber yang memperkuat Goresan Pena Sarana bijak yang menitah Soneta 177 Ketika hening makin memekat Keatsiana Seberkas sinar menuntun langkah AD 2002
Dataran luas menghampar jauh Terlihat utuh bagai menyatu Di sana sini menjulang batu Mengawal waktu ribuan tahun Tegak berjajar bagai menuntun Terlihat anggun di kejauhan Di sisi rindang sejuknya taman Terasa nyaman untuk tetirah Sebelum bangun untuk jiarah Setiap langkah dilaras hati Goresan Pena Bukit keramat tampak menanti Soneta 178 Terkesan sunyi seolah hampa Luc-Bat Begitu suwung bagai nirwana AD 2002 Dikira kosong tetapi penuh
[Soneta Namaskara] - [Namaskara Sonnets] Pengelola Baktinendra Prawiro, Retno Kintoko Pengelola Baktinendra Prawiro, Retno Kintoko |
Copyright©soneta.org 2004
|