013 Asmara Hadi ( 1914 )
01 Selamat Tinggal, Periangan 02 Nasib Tanah Airku 1 03 Nasib Tanah Airku 2 ***************************************************************************************************************************
01 Selamat Tinggal, PerianganTaman sari, tanah Periangan, Sekarang ini berpisah kita, Kereta api hampir berjalan, Selamat tinggal alam jelita, Negeri lain datang meminta, Engkau kan hanya tinggal kenangan, Tempat, di mana mendapat cinta Akan selalu terangan-angan. Peluit berbunyi, tinggallah engkau, Bukit dan gunung hijau berkilau, Alam rupawan menawan hati Tinggallah kota, tinggallah dusun, Tinggallah sawah turun bersusun, Kamu kucinta sampaikan mati.
02 Nasib Tanah Airku 1Panas yang terik datang membakar, Lemahlah kembang hampirkan mati, Tunduk tergantung bersedih hati, Mohon air kepada akar. Mendapat air amatlah sukar, Belumlah turun hujan dinanti, Musim kemarau belum berhenti, Angin bertiup belum bertukar. Seperti kembang hampirkan layu, Lemah tampaknya, rawan dan sayu, Demikianlah ‘kau Indonesia. Nasibmu malang amat celaka, Hidup dirundung malapetaka, Tidak mengenal rasa bahagia.
03 Nasib Tanah Airku 2Mentari datang menghalaukan malam, Menyinarkan senyum penuh cahaya, Dunia lah bangun memberi salam, Nyanyian yang merdu menyambut surya. Lihatlah teratai di dalam kolam, Tersenyum membuka kuntumnya, dia, Menghamburkan harum ke dalam alam, Pemuja pagi gemilang mulia. Memandang pagi menyedapkan mata, Keraguan hati hilang semata, Memikirkan nasib Tanah Airku. Seperti mentari di kala pagi, Kemerdekaan tentu datang lagi, Menerangi Tanah tempat lahirku.
[Soneta Nusantara] - [Nusantara Sonnets]
|
Copyright©soneta.org 2004 |