047 Husain Laditjing ( 1938 )
01 Pentas 02 Pelabuhan
*************************************************************************************************************************** 01 PentasDengan berat diapun akan maklum sendiriMakna setiap kejadian. Setiap suara yang Riuh dalam kelam malam dalam usia Ketika bangkit dan memecah Kaum yang selalu berkasihan Barangkali Waktu jauh lebih telah merebut kesempatan Dari dia yang jujur membisu Di arus suasana penghidupan bergelombang Dan inilah drama abadi Yang mengucapkan seribu maaf atas setiap kesalahan Dalam adegan ganjil resah Sementara sepi datang dan pergi Menyinggung bumi dan dada ini
02 PelabuhanMengapa tinggal tubuh kapal yang membatu Di sini, sementara Kuli-kuli berdaki bergerak bersama laut Riuh disibuki sejuta kerja Serta panas siang yang dilupakan Demikianlah, Memunggah atau membongkar Jiwa keras kan mengombang, angin kering Membuang duka kecewa di tiap pantai berkarang Maka harap di sini Saling lintas melintas, di antara Jari-jari dan rambut kusut berdebu Mendukung keletihan atau menembus kekalahan Bagi anak dan istri
[Soneta Nusantara] - [Nusantara Sonnets]
|
Copyright©soneta.org 2004
|