066 Kuntowijoyo ( 1943 )
***************************************************************************************************************************
Rangkaian bunga dari lampu neon Di sekitar meja berenda impian pagi Memantulkan bening Sepatu yang mengetuk lantai Musik memainkan buah apel Yang belum habis dibagi Senja menyongsong terompet Bagai bibir lembut membisik Mengabaikan lilin sudah dipasang. Di jendela yang lain Seseorang sedang mengharap napasnya berhenti Pada detik yang sama. Mencekik leher sendiri Tangan hari yang ajaib Menampung banyak warna
02 GelasItulah yang kukerjakan. Mengumpulkan gelas Kembali. Sambil mengenangkan bahwa bibir Lembut telah menyentuh tepinya. Kuhapus dengan Pelan-pelan sebagai meraba yang halus, Takut ia terkejut. Ah, jari-jariku terlalu Kasar rasanya. Pelan-pelan kudekatkan ke Bibirku. Aneh! Gelas itu selalu menghilang. Kacanya melunak dan mengabur bersama bayang- Bayang. Ia selalu menolakku. Kapankah kauperkenankan aku duduk di meja. Meninggalkan gelas, lalu gadis penjaga mencium Bekas gelasku? Aku malu dengan pikiran ini Sesungguhnya, tetapi biarlah. Sebenarnya, Hatiku tak sejelek ini. Engkau tahu, pasti
03 Kupu-KupuKeahlian kupu-kupu Menggugurkan kuning sayapnya Menenun jaring-jaring halus Tinggal di dalamnya Mendengarkan pohon bersemi. Yang berubah warna Hanya sayap kupu-kupu. Kemanakah warna-warna? Karena kuning adalah bulan, ia tinggal di sana Menanti hari terang. Kadang-kadang hinggap Di wajah perempuan. Lalu para tetangga Berbisik: gadis kecil sudah perawan Ya Tuhan. Karena kupu-kupu tinggal di sarang Bunga-bunga berkembang!
|
Copyright©soneta.org 2004
|