124 Gus tf

 

01 Kita Pernah  02 Manusia Cacing

   

   

   

***************************************************************************************************************************

01 Kita Pernah

Kita pernah berkenalan. Musim hujan, air

Memanjat selokan. Sebut aku kepasrahan,

Katamu, timbul-tenggelam dalam genangan

Dalam genangan, api menjilat rumah-rumah jamban

Wajahmu pucat, dan ketakutan. Sebut aku ketabahan

Katamu. Kayu dan arang mengerut dan mengerang. Engkau

Kemanakah bakal pulang? Berhari-hari berbulan-bulan

Kutunggu kau di koran-koran

Di koran-koran, seperti biasa, kau tidak ada. Gedung

Gedung didirikan dengan ketenangan. Demikian indah

Begitu megah deras pembangunan. Kota-kota tumbuh

Dari kegaiban. Tapi kita

Tapi kita pernah berkenalan. Berulangkali

                                                                       [Back]

 

 

                 02 Manusia Cacing

Mencari tapal tuahku. tanya, tanya, tanya

Kehilangan tahun, musim bertarung dengan cuaca

Ambar di jalan, kesturi di halaman, dupa di taman

Jadi debu di tangan. “Permainan?” tanyamu. Aku orang

Tak berlabuh, buat apa tahun jika kita tak saat. Hanya

Sari hidup (batas) cinta dengan akhirat

Tahun keluar dari orbit

Perjalanan yang luas, keluhmu. Satu titik. Tanya,

Tanya. Siapa menyambung apa, memburu perburuan apa

Dagingku (beraga) di atas sukma berjiwa. Makna,

Kuliti aspal jalan raya. O traffic light

Hendak ke mana

Tahun keluar dari manusia

Tanya, tanya, tanya. Cacing saja

                                                                     [Back]

 

 

[Soneta Nusantara] - [Nusantara Sonnets]

Pengelola Baktinendra Prawiro, Retno Kintoko

Pengelola Baktinendra Prawiro, Retno Kintoko

  

   

   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 Copyright©soneta.org 2004  
 For problems or questions regarding this web contact
[admin@soneta.org] 
Last updated: 14/08/2015