Yonatan Bowo Parmono
01 Berwajah Kerabat 02 Persembahanku 03 Dalam Religi 04 Yudha Satya Mohon Diri ****************************************************************************************************
01 Berwajah KerabatCinta dan asa nyaring bertalu Bertambah saudara dan sahabat Kepalsuan berwajah kerabat Berbahagia mencipta pilu Didamba air sejuk sewindu Menyiram luka juga membebat Di rimba persoalan nan lebat Kapankah terang kian memandu Pejuang imitasi berias Lakunya meneguhkan sejarah Dulu dan kini suka seteru ( Petrarca ) Seolah bijak bagai mesias ( Lebak Bulus ) Kini sukses menjadi pengarah ( Jakarta ) Dituruti setiap berseru ( H3/23/04/2002 ) 02 PersembahankuDua belas tahun ku meniti Hidup bermakna ingin kujelang Diri ini hanya sosok jalang Mengabdi dengan tulus sejati Latar kisah tiada berarti Kepercayaan padaku hilang Lebih suka pada orang bilang Sejarah tak laku diamati Tinggal kini bungsu rahim bunda Keluarga nestapa berlumur Dera aniaya sungguh telak ( Petrarca ) Jiwa hancur meratap ananda ( Lebak Bulus ) Dikaulah Sang Kalam Roh bermazmur ( Jakarta ) Persembahan tak pernah ditolak ( H3/23/04/2002 ) [Back]
Jiwa letih dirundung siksaan Dikoyak kehendak wajah palsu Meradang nantikan kesaksian Yang melandaku luka dan bisu Damba hidupku menggapai karya Tak mungkin dari diri semata Terlaksana bila dipercaya Namun orang lain yang bertakhta Engkau Allah Tuhan junjunganku Tolonglah yang dihinakan ini Agar lidah tidak kelu kaku ( Sonetaria ) Tetap memuliakanMu kini ( Lebak Bulus ) Berontak tiada perlu lagi ( Jakarta ) Berserah penuh dalam religi ( H3/23/04/2002 )
Asa dipanjatkan dan diminta Mengenang satu tahun Damba hati hari demi hari ananda Yudha Satya mohon diri, Penggenapan membuat berseri kiranya kepedihan itu Putera buah hati tercinta tidak membenamkan, Sepi ibumu sakit sendiri gejolak jiwa yang terhempas Ayahmu pergi tak menemani di sudut kegamangan. Panggilan tugas tuk dilayani Hancurnya hati di laga Tak tahu anakku mohon diri kesetiaan, makna - maknanya Pedihnya bagai tak terjalani tertangkap oleh nurani, buah Diammu makna selamat tinggal kebeningan setangkup ( Sonetaria ) Ungkapan terasa sungguh santun hati yang tulus. ( Harjamukti ) Terang Roh Rahimi dan Rahmani Bilur - bilurNya memberi ( Cirebon ) Merengkuhmu dalam kasih tunggal penghiburan dan ( H1/18/08/2002 ) Kidung hikmat pujian melantun perlindungan.
|
Copyright©soneta.org 2004
|